Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Bupati Sebut Pemutakhiran Data Melalui SIKS-NG Cegah Bansos Salah Sasaran

KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama, SH MH memberikan sambutan dalam acara Bimbingan dan Pemantapan Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS-NG) di Lembah Ciremai Resto, Selasa (08/09/2020).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial beserta jajaran, Instruktur Bimbingan Operator Sistem Sosial. Lalu, Kasi Kesra Kecamatan, Koordinator PKH Kecamatan Kuningan, Cigugur, Garawangi, Sindangagung, Cipicung, Maleber dan Cidahu, serta kepala desa/kelurahan peserta bimbingan.

Bimbingan dan Pemantapan Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS-NG) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teknis operator dalam pelaksanaan verifikasi dan validasi data melalui aplikasi SIKS-NG dan mendorong peningkatan Keakuratan dan kualitas data terpadu kesejahteraan sosial.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pelaksanaan bimbingan akan dilaksanakan di kecamatan se-Kabupaten Kuningan, dengan 5 titik lokasi dan didampingi oleh dua tim petugas dari DInas Sosial Kabupaten Kuningan.

Peserta bimbingan diantaranya Kasi Kesra kecamatan sebanyak 32 orang, TKSK sebanyak 32 orang, Koordinator kecamatan PKH sebanyak 32 orang dan operator SIKS NG desa/kelurahan sebanyak 376 orang.

Bupati  menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu pemerintah disibukan oleh tuntutan kebutuhan penyajian data penerima bantuan sosial dari pemerintah bagi warga masyarakat yang terdampak covid-19.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pada pelaksanaannya pemerintah dihadapkan dengan upaya menjamin data agar tidak tumpang tindih, terdapat data ganda, bahkan data yang kurang akurat.

Kini, pengelolaan data secara terintegrasi berbasis TIK merupakan salah satu syarat utama untuk meningkatkan ketepatan sasaran penerima manfaat program bansos yang pada akhirnya berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.

Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI telah merancang basis data tersebut melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generations (SIKS-NG).

Advertisement. Scroll to continue reading.

“SIKS-NG  sebagai sistem informasi pengumpulan dan pengolahan data kesejahteraan sosial dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan,” sebutnya.

Data tersebut berupa demografi, pendidikan, kesehatan, perumahan, kepemilikan asset, dan kepesertaan program Bansos.

SIKS-NG mengelola data mikro/detil status sosial ekonomi rumah tangga, keluarga dan individu yang meliputi data demografi, pendidikan, kesehatan, perumahan, kepemilikan aset, dan kepesertaan program bansos/subsidi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dikatakan, pemutakhiran data secara periodik oleh Dinsos kabupaten/kota melalui SIKS-NG menjadikan bansos/subsidi yang disalurkan tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu.

Selain itu, SIKS-NG mempunyai fasilitas interkonektivitas dengan aplikasi eksternal, yaitu SIMODA BSP Ditjen PFM Kemensos untuk monitoring penyaluran bansos.

Lalu,  SIMDASI BPS yang mengumpulkan statistik sektoral untuk publikasi statistik, Dataviz Kantor Staf Presiden (KSP) yang menayangkan Data terpadu dan bansos secara visual, dan Dashboard Disabilitas Dinsos DKI berisi visualisasi statistik disabilitas.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Bupati Acep berpesan peserta bimbingan pemantapan operator SIKS-NG diharapkan agar dapat mencermati dan memahami dengan benar informasi yang disampaikan oleh instruktur sehingga dapat mengaplikasikan input data pada SIKS-NG sesuai dengan standar serta prosedur yang tepat dan benar.

“Pemerintah Kabupaten Kuningan akan mendukung secara terhadap upaya optimalisasi kapasitas serta kinerja operator SIKS-NG,” ujar Acep.

Meskipun pada kenyataannya kondisi data yang ada masih dihadapkan pada persoalan kualitas data itu sendiri, yaitu keakuratan dan tingkat validasi data.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Hal itu  karena pada prosesnya, sebagian keakuratan dan validasi dari data yang ada masih di rasa kurang dan tidak sesuai fakta yang ada.

Maka dari itu lanjut Acep untuk menyikapi kondisi tersebut diimbau keseriusan dan tanggung jawab bersama untuk melakukan verifikasi dan validasi data. Hal ini agar bantuan data yang diberikan bisa tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement