KUNINGAN (MASS) – Petani Milenial, nampaknya jadi solusi yang berdampak luas. Selain mengemas profesi pertanian jadi terlihat “keren” dan memancing gairah semangat anak muda, tapi juga jadi bentuk niaga yang saling memudahkan.
Hal itulah yang dirasakan pasca Petani Milenial Kabupaten Kuningan terus membuka stand pada akhir pekan tepatnya hari Minggu, bertepatan dengan CFD.
Dengan gaya anak muda, sayuran segar hasil pertanian dijual belikan disana. Perputaran keuangan jadi lebih besar ke petani karena berinteraksi langsung ke pembeli.
Pun begitu dengan pembeli, mereka dimudahkan karena bisa berbelanja sambil berolahraga di sepanjang jalur protokol Jl Siliwangi – Kuningan saat CFD.
Seperti yang terlihat Minggu (10/12/2023) kemarin. Bukan hanya masyarakat biasa, Sekertaris Daerah Dian Rachmat Yanuar M Si didampingi sang istri yang juga Ketua DWP Hj Ela Dian, berkunjung dan berbelanja hasil tanj.
“Saya merasa bangga karena sesuai dengan Kuningan yang sudah prepare dengan Kabupaten Pariwisata dan Pertanian. Kita melihat Generasi muda kurang tertarik kepada sektor pertanian, tapi dengan adanya komunitas Petmil saat ini membuat kita ada harapan, ternyata generasi muda Kuningan ada juga anak muda yang tertarik atau melirik terhadap pengembangan sektor pertanian yang saya kira cukup menjanjikan. Jadi sesuai dengan harapan kita bersama Kuningan menjadi Kabupaten terunggul di sektor pertanian dan pariwisata,” kata Sekda.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si menuturkan, Pasar Tani Petani Milenial merupakan binaan dari Diskatan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah pemasaran, karena itu Wahyu memberikan solusi untuk memasarkan hasil pertanian petani milenial tersebut di acara car free day.
“Kami terus membina dan mengembangkan pasar tani milenial ini, ketika setelah produksi dan kendala mereka adalah di pemasaran, karena itu kami fasilitasi untuk memasarkan produk pertaniannya di Pasar Tani saat acara car free day, setiap hari Minggu hadir mulai dari jam 06.00 sampai dengan jam 9.00 pagi,” tuturnya.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan produk hasil pertanian Petani Milenial yang dipasarkan di Pasar Tani dipasok dari petani milenial yang ada di Kabupaten Kuningan, saat ini ada sekitar 100 petani milenial. Produk yang dipasarkan di Pasar Tani seperti kangkung, bayam, terong, selada bokor, tomat, cabai, mangga dijual dengan harga yang sangat murah. Kemudian ada juga labu, petai dan olahan produk hasil tani seperti jus dan juga puding yang bebas dari pemanis buatan.
Sayuran dan buah-buahan yang dipasarkan oleh Petmil tersebut ditanam dengan hidroponik dan bebas dari insektisida.
“Semua sayurannya ditanam secara hidroponik, kemudian di polybag dan bebas dari insektisida, jadi aman dan sehat jika kita konsumsi. Harganya pun murah mulai dari 5000 rupiah. Serbu alias serba lima ribu. Dan makanan hasil olahan nya juga enak dan aman untuk dikonsumsi.”jelas Wahyu
Wahyu berencana tidak hanya memasarkan hasil tani Petmil saja, kedepan Kepala Diskatan tersebut akan menggandeng KWT (Kelompok Wanita Tani) di Kabupaten Kuningan untuk memasarkan hasil tani di Pasar Tani dengan skala yang lebih besar lagi. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung para petani sekaligus mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan. (eki)