KUNINGAN (MASS) – Pagi yang sejuk itu (12/8/2025) menyambut kehadiran budayawan Kab. Kuningan sekaligus penulis novel fenomenal dan aktivis lingkungan Kang Pandu Hamzah di SMPN 1 Jalaksana. Suasana hangat disambut ibu kepala sekolah selaku pimpinan tertinggi. Pada kesempatan kali ini Kang Pandu memberikan ilmunya sebagai penulis pada ribuan pelajar di SMPN 1 Jalaksana. Riuh tepuk tangan dari siswa saat berdiskusi menambah suasana menjadi seru.
Kegiatan ini merupakan upaya sekolah dalam menstimulan siswa supaya rajin membaca dan berminat untuk menulis. Seperti yang kita ketahui bahwa kemampuan seseorang itu ditakar dari seberapa paham dirinya terhadap literasi. Ibu kepala SMPN 1 Jalaksana ibu Hj., Elin Linawati, M. M. Pd. menyambut baik kegiatan ini dan berharap ada tindak lanjut berupa hasil karya siswa SMPN 1 Jalaksana dalam bentuk buku.
Pada kesempatan ini Kang Pandu menyampaikan betapa pentingnya kegiatan literasi bagi manusia. Hingga beliau membandingkan lebih cerdas manusia atau AI. Jawaban siswa AI. Setelah melalui game terbukti bahwa manusia lebih pintar dari AI. AI ciptaan manusia dan Allah selalu melindungi penciptaannya dengan caranya.
Bahkan jika kita telaah apa yang harus dilakukan manusia di muka bumi hal pertama ialah Iqra seperti ayat pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Menjadi manusia yang membaca apa saja yang terjadi di sekitar kita. Mendengarkan apa saja yang ada di sekeliling kita. Tak lupa mengamati segala sesuatu sebagai hamba yang bersyukur atas segala limpahan Rahmat dari Allah SWT.
Membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, dan memirsa menjadi tanda keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dalam menghadapi tantangan zaman modern yang serba cepat dan praktis. Cepat membaca, menulis, berbicara, mendengarkan dan memirsa.
Dalam sesi diskusi siswa ALzar menyampaikan pertanyaan “Bagaimana caranya supaya menjadi penulis terkenal?” jawaban Kang Pandu yang figur ayah banget memberi jawaban “Jadilah penulis yang berbeda atau menulislah hal yang berbeda dengan orang lain.”
Selain itu ada banyak lagi pertanyaan bagaimana menuliskan alur cerita?, bagaimana agar ketika menulis ide atau alur tidak mandeg? jawabannya Jalan-jalan. Karena penulis akan mengisahkan apa saja dalam perjalanan hidupnya. Kalau diam saja di rumah apa yang mau ditulis. Suasana di luar rumah merupakan bagian yang bisa dideskripsikan dalam tulisan kita.
Satu jam tidak terasa mengakhiri pertemuan dengan Kang Pandu. Diakhiri dengan sesi foto bersama siswa yang ngefans dengan Kang Pandu. Ternyata siswa tersebut sudah membaca Novel “Sebuah Wilayah yang Tidak Ada di Google Earth” dari ayah dan ibunya. Sayang sekali lupa minta tannda tangan di novelnya.
Membaca ialah sebuah keharusan. Bung Karno membaca semua tokoh Indonesia membaca termasuk Tan Malaka. Jadi, mari membaca demi masa depan cerah.***
Penulis : Sri Neneng (Kepala perpustakaan SMPN 1 Jalaksana & Fasilitator Literasi)
