Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3893640268476778/main/editContentAds?webPropertyCode=ca-pub-3893640268476778&adUnitCode=1128420475 Smart Widget MGID

Netizen Mass

Bonus Demografi, Sebuah Peluang atau Tantangan?

KUNINGAN (MASS) – Bonus demografi adalah suatu keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif (0-14 tahun, usia anak dan usia lebih dari 65 tahun, usia tua).
Berikut beberapa kutipan ahli tentang Bonus Demografi; Ascobat Gani (2015) mengemukakan, pemahaman terhadap bonus demografi ini berguna bagi pembangunan ekonomi. Dengan sedikitnya jumlah penduduk yang non produktif maka beban ekonomi penduduk produktif semakin ringan.
Wongboonsin (2003) memberikan pengertian bahwa bonus demografi (demographic dividen) adalah suatu keuntungan ekonomis yang disebabkan menurunnya rasio ketergantungan jumlah penduduk, sebagai hasil fertilitas jangka panjang.
Tifatul Sembiring (Kominfo, 2014), memberikan pengertian bonus demografi adalah suatu keadaan penduduk yang menguntungkan, karena jumlah penduduk didominasi oleh masyarakat yang masih berusia produktif.
Kondisi optimis dengan pertumbuhan penduduk pada kelompok umur produktif yang terus bergerak naik adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berperan sebagai “pelaku pembangunan”. Dampak yang akan terasa adalah berkurangnya beban penduduk usia produktif terhadap penduduk usia non produktif.

Sebagai negara yang mendapatkan berkah dan anugerah bonus demografi ini ada beberapa kondisi yang harus disiapkan sebelum masa itu datang, yaitu : pertama, Peningkatan Kualitas Penduduk, kedua, Stabilitas perekonomian dan ketiga, Tersedianya pasar kerja baru yang cukup.
Kondisi peningkatan kualitas penduduk perlu didukung oleh 4 faktor yaitu : Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan dan Pengendalian jumlah penduduk.
Stabilitas perekonomian perlu didukung oleh 3 faktor yaitu, Kebijakan perekonomian yang mendukung fleksibilitas tenaga kerja, Perdagangan yang terbuka tanpa kendala bea dan tarif dan Saving penduduk yang cukup.
Kondisi Tersedianya pasar kerja baru yang cukup akan optimal apabila didukung oleh Peningkatan investasi dalam dan luar negeri serta Peningkatan kualitas dan kuantitas entrepreunership penduduk.
Dengan 3 kondisi tadi maka bonus demografi baru akan terasa optimal dampaknya bagi pertumbuhan perekonomian penduduk di wilayah tersebut. Namun yang perlu diingat adalah bahwa bonus demografi ini akan kurang manfaat bahkan cenderung membahayakan penduduk apabila tidak didukung dengan terjaganya kondisi pembangunan manusia di wilayah tersebut.
IPM atau indeks pembangunan manusia dengan faktor pendukungnya (Perekonomian, Pendidikan dan Kesehatan) harus dalam kondisi yang berkembang menyesuaikan besaran pertumbuhan penduduk sehingga bonus demografi akan dapat dirasakan sebagai peluang meningkatkan taraf dan kualitas penduduk.
Bonus demografi bila tidak didukung oleh faktor-faktor di atas boleh jadi dan sangat mungkin menjadi permasalahan ditengah masyarakat apabila; satu, kualitas tenaga kerja yang rendah sehingga menyebabkan terjadinya “import” tenaga kerja dari wilayah lain yang jelas sedikit banyak mengancam perekonomian penduduk di wilayah tersebut.
Kedua rasio penduduk yang tidak seimbang dengan jumlah pasaran tenaga kerja, kondisi ini menyebabkan bonus demografi tidak akan berefek apapun untuk peningkatan kualitas penduduk. Ketiga distribusi tenaga kerja tidak merata sehingga menimbulkan penumpukkan tenaga kerja di satu daerah dan kekosongan tenaga kerja di daerah lainnya. Keempat rendahnya kesempatan kerja dan Kelima tingginya angka pengangguran.
Laju bonus demografi juga akan berimbas pada sektor-sektor lain baik positif atau negatif seperti perumahan, keamanan, kecukupan pangan, dan penataan wilayah.

  • Pendidikan. Ini menjadi tugas utama untuk meningkatkan kualitas dari bonus demografi yang ada. Mengutip Francis Beacon, Knowledge is Power. Pada mulanya adalah pendidikan. Ini yang harus dikejar. Galakkan terus wajib belajar 12 tahun dan 15 tahun. Dan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, tingkatkan pula pelatihan kerja (vocational training) sebagai terobosan peningkatan kualitas tenaga kerja.
  • Kesehatan. Penting untuk menciptakan generasi yang kuat dan berkualitas.  Penting peranan generasi berencana (Genre) yaitu merencanakan kesehatan anak sejak dari dalam kandungan hingga dewasa terutama di masa usia emas 1 – 18 tahun (golden age).  Mulai dari asupan gizi di dalam rahim, pemberian ASI eklusif, imunisasi, mempraktekkan gaya hidup sehat, hingga pendidikan tentang kesehatan termasuk kesehatan reproduksi.   Mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat).
  • Pemberdayaan perempuan. Jika perempuan produktif hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga, tentu akan menambah beban tanggungan angkatan kerja produktif lainnya.   Apalagi jumlah perempuan produktif jumlahnya hampir sama dengan laki-laki produktif.  Perlu diciptakan kondisi kesempatan kerja perempuan agar juga sama dengan kesempatan kerja penduduk laki-laki.
  • Penciptaan lapangan kerja. Peningkatan jumlah penduduk juga mendorong sebuah konsekuensi logis untuk peningkatan pula peluang/kesempatan kerja penduduk. Pemerintah perlu menciptakan peluang kerja untuk mereka (penduduk usia produkstif). Selain itu bekali pula dengan pendidikan kewirausahaaan, apalagi  di era digital ini peluang berusaha sangat terbuka lebar.  Demikian pula dengan pelatihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).   Mereka bukan saja menciptakan peluang kerja untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Sehingga penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut menjadi optimal dan maksimal sesuai dengan kemampuan penduduk mendayagunakan sumber daya di wilayahnya sendiri dan tentunya dengan kondisi ini akan membuat angka pengangguran semakin rendah.

KONDISI DI KABUPATEN KUNINGAN
Penduduk Kabupaten Kuningan sejak tahun 2010 sampai dengan 2020 diperkirakan akan tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya  berada pada kisaran 0,60 persen. Dimulai dari tahun 2010 penduduk Kabupaten Kuningan sebesar 1.023.907 jiwa dan diperkirakan akan mencapai 1.087.105 jiwa pada tahun 2020 nanti.
Sementara itu bila dilihat dari persentase penduduk usia produktif nya (usia 15 – 64 tahun) penduduk Kabupaten Kuningan pada tahun 2010 adalah sebanyak 660.980 dan diperkirakan akan mencapai 720.482 jiwa pada tahun 2020.
Artinya ada perbedaan pertumbuhan penduduk yang hanya 0.6 persen dengan pertumbuhan penduduk usia produktif yang sebesar 0.87 persen. Artinya dalam hal ini Kabupaten Kuningan juga dikategorikan sebagai kabupaten yang mendapat anugerah bonus demografi dimana percepatan pertumbuhan penduduk usia produktifnya berada diatas pertumbuhan penduduk secara keseluruhan.
Jika mengamati angka IPM Kabupaten Kuningan pada tahun 2017 adalah 67.78 dan ini tumbuh dari tahun 2016 yang sebesar 67.51 atau mengalami pertumbuhan sebesar 0.40 persen. Artinya angka pertumbuhan IPM Kabupaten Kuningan masih dibawah angka pertumbuhan penduduk usia kerja secara keseluruhan.
Apabila dilihat dari sisi kesehatan, Angka Harapan Hidup atau AHH, AHH Kab Kuningan tahun 2016 adalah 72,76 tahun dan naik 0,12 poin menjadi 72,88 tahun pada tahun 2017. Dengan kata lain AHH di Kabupaten Kuningan mengalamipertumbuhan sebesar 0,16 persen.
Dari sisi pendidikan angka harapan lama sekolah hanya naik 0.17 persen dari tahun 2016 sebesar 12,04 menjasi 12,06 tahun dan rata-rata lama sekolah menjadi 7.35 tahun di 2017 dari sebelumnya yang sebesar 7.34 tahun hal ini berarti naik dan tumbuh sebesar 0,14 persen.
Kemuadian dari sektor perekonomian tumbuh 1.82 persen berdasarkan kemampuan pengeluaran perkapita per tahun penduduk Kabupaten Kuningan pada tahun 2017 menjadi 8.736 dari angka 8.580 di tahun 2016.
Patut menjadi renungan bahwa kesalahan dalam melakukan perencanaan dan kegiatan pembangunan pada masa bonus demografi ini akan membawa dampak negatif sebagai berikut : Pertama, Semakin sempitnya lapangan pekerjaan karena banyaknya penduduk usia produktif yang ingin mencari pekerjaan, kedua, Pengangguran semakin banyak karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan, ketiga, Kemisikinan semakin menjadi-jadi maupun meningkat karena banyaknya pengangguran, keempat, Timbulnya kawasan-kawasan kumuh yang menyebabkan tingkat kriminalitas juga bertambah, kelima, Kualitas kesehatan menurun dan keenam, Perekonomian yang memburuk.
Peran serius pemerintah (dalam hal ini pemerintah daerah Kabupaten Kuningan) untuk menciptakan kondisi bonus demografi ini menjadi sebuah peluang nyata haruslah didukung oleh peran serta aktif masyarakat dalam membangun.
Jangan jadikan peluang BONUS DEMOGRAFI ini menjadi BEBAN DEMOGRAFI di masa yang akan datang.***
Penulis: Agus Mulyono, S.IP (KSK Kecamatan Cilebak, BPS Kab Kuningan)
 
BIODATA PENULIS
Nama      : Agus Mulyono, S.IP
Alamat    : Perumahan Pesona Alam Rt 020 / 07 Kelurahan Cipari, Kec. Cigugur, Kab Kuningan Jawa Barat
Jabatan   : Statistisi Ahli Pertama BPS KabupatenKuningan
No hp     : 085295643848
Email     : [email protected]

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Education

KUNINGAN (MASS) – Momentum Idul Adha 1446 H kemarin, Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Kuningan berkolaborasi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (DISKANAK) Kabupaten Kuningan...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Jemaah haji Kabupaten Kuningan tahun 1446 H/2025 M telah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, kini mereka tinggal menunggu...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Kementerian Sosial Republik Indonesia yang telah mencoret 1,8 juta nama dari daftar penerima bantuan sosial (Bansos) dan menonaktifkan 7,3 juta peserta...

Education

KUNINGAN (MASS) – Mantan Ketua PGRI Kabupaten Kuningan, H Pipin Mansur Aripin MPd, yang kini ia menjabat sebagai Wakil Ketua I PGRI Jawa Barat...

Education

KUNINGAN (MASS) – Konferensi Kabupaten (Konkab) PGRI tahun 2025 yang digelar di Gedung PGRI Kuningan, Senin (16/6/2025) acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PGRI...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Bagian dari rangkaian Road to #1 Nusantara Melon Fest 2025 dan dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta dari berbagai unsur, Kodim...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Kondisi balita Sultan Rafasa Al Farezy yang menderita tumor ganas, masih belum menunjukkan perkembangan usai mendapatkan perawatan dari RSUD 45 Kuningan....

Anything

KUNINGAN (MASS) – Setelah dibuka beberapa waktu lalu, kini diumumkan ada 7 pendaftar atau bakal calon Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL)...

Education

KUNINGAN (MASS) – Kritik tajam dilontarkan oleh aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan, Dewi Sartika, terhadap pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) GMNI Kuningan yang...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Warga Desa Tundagan Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, bukan sekali ini saja hewan ternaknya mati mengenaskan jadi korban hewan buas. Kejadian tersebut...

Education

KUNINGAN (MASS) – Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Kuningan baru saja menggelar Darul Arqam Dasar (DAD) di Aula Gedung Djarnawi Hadikusuma UM...

Education

KUNINGAN (MASS) – Amar Fahri resmi terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan periode 2025–2027. Ia menggantikan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Dalam pemilihan ketua PGRI periode 2025-2030 yang berlangsung dalam Konferensi Kabupaten (Konferkab) di Gedung PGRI Kuningan, Senin (16/6/2025), Ida Suprida SPd...

Education

KUNINGAN (MASS) – Proses pemilihan ketua PGRI yang berlangsung dalam konferkab tahun 2025 di gedung PGRI Kuningan, Senin (16/6/2025) terdapat dua kandidat dalam pemilihan....

Editorial

KUNINGAN (MASS) – Konferensi PGRI Kabupaten Kuningan Tahun 2025 resmi digelar di Gedung PGRI Kuningan, Jalan Pramuka. Mengusung tema “Guru Bersatu Indonesia Maju, Guru...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Selain Nyandak Pare dan Mesek Pare, Pagelaran Damar Sewu menjadi pembuka rangkaian Seren Taun Paseban Tri Pancatunggal tahun 2025 yang digelar...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 32 orang Kafilah Kuningan dilepas langsungs secara resmi oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, Msi yang akan berkompetisi...

Education

KUNINGAN (MASS) –Pendidik dukung kebijakan melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan mengenai Siswa dilarang membawa HP ke sekolah....

Education

KUNINGAN (MASS) – Larangan siswa membawa handphone (HP) ke sekolah terus mendapatkan tanggapan dari masyarakat. Salah satunya datang dari Sutiana, driver ojek online yang...

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Seren Taun, upacara adat masyarakat Sunda, khususnya masyarakat adat Sunda Wiwitan Cigugur, kembali digelar tahun ini dan dimulai Sabtu (14/6/2025) ini....

Anything

KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan bersama PT. Berkah Lumintu Sejati juga telah membuka pabrik pengolahan kohe menjadi pupuk organik di Sentra Peternakan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dari sekian nama yang dirotasi oleh Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, sosok yang paling mengejutkan adalah dr...

Government

KUNINGAN (MASS) – Rotasi mutasi di kalangan pejabat tinggi Pemerintah Kabupaten, direspon beragam oleh berbagai kalangan, termasuk di internal eselon 2 itu sendiri. Toto...

Government

KUNINGAN (MASS) – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kuningan Yaya, angkat bicara soal pengumuman dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang telah mencoret 1,8 juta...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Keluarga Kari Sukari dan Mimin Mintarsih mewakafkan tanah seluas 100 bata yang akan diperuntukan untuk membangun sarana pendidikan diantaranya Pondok Pesantren,...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Babinsa Koramil 1507 Luragung bersama perangkat desa dan warga masyarakat, melaksanakan kegiatan gotong royong pembersihan jalur irigasi (Nyusuk Hawangan) di Sungai...

Advertisement Smart Widget MGID