KUNINGAN (MASS) – Larangan membawa handphone (HP) ke sekolah bagi siswa mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan Izzatun Nawawi.
Menurutnya kebijakan tersebut sejalan dengan beberapa hasil studi yang menunjukkan peningkatan kinerja dan nilai akademik siswa ketika mereka tidak membawa HP ke sekolah.
“Saya sepenuhnya mendukung kebijakan larangan membawa hp ke sekolah, khususnya bagi anak-anak SD,” ujar Izat, Rabu (18/6/2025)
Ia menambahkan bahwa pada usia sekolah dasar, anak-anak masih dalam tahap perkembangan karakter, disiplin, dan kemampuan konsentrasi. Menurutnya, keberadaan hp justru sering menjadi gangguan yang dapat memicu perilaku tidak disiplin dan penyalahgunaan gadget di luar pengawasan.
Disisi lain, Izat juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi di era digital saat ini,
“Siswa tidak boleh gagap teknologi. Teknologi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern,” katanya.
Ia mendorong agar sekolah tetap memberikan pendidikan literasi digital secara terarah, menggunakan fasilitas teknologi milik sekolah di bawah pengawasan guru.
Izat berharap, kebijakan pelarangan tersebut disertai dengan program edukasi berbasis teknologi serta penyediaan fasilitas pendukung di sekolah. Dengan langkah tersebut, anak-anak tetap dapat belajar menggunakan teknologi secara bijak dan produktif.
“Harapan saya, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan,” pungkasnya. (didin)
