KUNINGAN (MASS) – Bicara soal Tahura dan TNGC, Julkarnaen salah satu anggota DPRD Kabupaten Kuningan, hanya tersenyum sembari menyebut tidak tahu.
Jul yang sejak awal berposisi menolak pansus TNGC ini, menyebut tinggal melihat saja, lebih banyak madaratnya, atau mashlahatnya. Dan itu harus faktual.
“Penilaian? Ya itu ada di teman-teman yang ada di pansus,” jawabnya saat ditanyai pendapat pribadinya, Rabu (30/9/2020) siang.
Politisi asal PBB tersebut menerangkan, omongannya saat ini memang tidak akan berpengaruh. Apalagi, menurutnya banyak keputusan selalu berbeda dengan kepentingan orang banyak.
“Ini kan bukan persoalan jabatan. Ini adalah tanggung jawab. Semangat yang harus dimiliki semua, siapapun,” jelas mantan ketua komisi 2 tersebut saat ditanyai bisa tidaknya Jul membawa ide-idenya tersebut ke arah yang lebih jauh.
Saat disinggung soal rencana pembentukan pansus kambing yang dianggap gagal. Dirinya seolah menyangkalnya, namun segera mengalihkan kalimatnya.
“Pansus kambing gagal siapa bilang, tertunda. Kan beda,” ujarnya sembari tersenyum.
Saat ditanya lebih lanjut, dirinya menekankan bahwa soal kambing ini intinya adalah selesai. Apapun bentuk persoalannya dan dengan cara apapun penyelesaiannya.
“Apakah pansus menjadi sebuah yang urgen sifatnya? Ya gak tau juga. Kalo tanpa mekanismu itu kelar, yasudah tak perlu lagi itu,” imbuhnya.
Tapi juga, Jul mengandaikan kasusnya berlarut-larut, pansus bisa jadi juga penting sifatnya. Dari semua statementnya itu, Jul mengaku tidak mewakili komisi atau apapun. Dirinya mengaku itu adalah pendapatnya secara pribadi. (eki/deden)