Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Bicara Soal Palutungan, Maman Mejique: Akan Jadi Bumerang Bagi Pemda Jika Tidak Ada Regulasi

KUNINGAN (MASS) – Seorang aktivis pecinta alam, Maman Mejique, dari AKAR (Aktivitas Anak Rimba) berbicara mengenai nasib daerah Palutungan kedepannya pada Podcast Kuninganmass, Senin (14/8/2023).

Dalam podcast yang dilaksanakan di kantor Kuninganmass, Maman mengatakan mendorong moratorium daerah Palutungan. Ia mengatakan bahwa daerah Palutungan akan berantakan dan akan menjadi bom waktu bagi pemda jika tidak ada regulasi terkait pembangunan bisnis wisata disana. Menurutnya, maraknya pembangunan berbagai bisnis wisata dan kuliner disana berawal dari pembangunan pusat rehabilitasi BNN.

“Tentang bagaimana nasib daerah atas kedepan. Dan ini tidak hanya hari ini saya membahas, beberapa tahun kebelakang, ketika ada rencana pembangunan BNN di atas saya sempat mengkritisi dengan alasan bahwa ini akan menjadi boomerang bagi Pemda sendiri. Karena dengan berdirinya bangunan besar disana, dan saat itu juga pernah dikritisi karena gak ada amdalnya, akan memancing beberapa pihak terutama masyarakat untuk ngikutin jejak pemda tersebut”, kata Maman pada Podcast Kuninganmass, Senin (14/8/2023).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Maman mengatakan bahwa berdirinya sebuah bangunan di daerah kaki Gunung Ciremai itu harus terlebih dahulu dikaji dari segi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Menurutnya, regulasi mengenai pembangunan di daerah atas sangat diperlukan untuk mengontrol, menertibkan, bahkan membatasi agar tidak berefek buruk pada lingkungan.

“Bukan saya anti terhadap pembangunan, tapi antisipasinya apa kalau ini berefek kemana-mana. Mangkanya disitu perlu adanya amdal. Amdal kan tinjauan dari berbagai macam sektor ya, sektor keamanan dan lain-lain. Jadi supaya ada pengkajian sebelum itu didirikan, maka secara akal sehat jika sebuah bangunan muncul itu akan memancing bangunan-bangunan lain,” ucapnya.

“Nah saya berharap pada saat itu (pembangunan pusat rehabilitasi BNN) ada, barengi dong kemunculan bangunan itu dengan regulasi, supaya pemda sendiri sebagai regulator punya dasar hukum untuk menertibkan, membatasi, mengontrol daerah tersebut supaya jangan kebablasan. Dan kehkawatiran saya berkembang menuju kenyataan, pada saat ini Palutungan akan berantakan dan akan menjadi bom waktu di kemudian hari, karena tanpa regulasi ini tidak ada yang mengontrol,” serunya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Selanjutnya, Maman menuturkan bahwa stok air yang stagnan membuat para petani kerepotan karena harus berbagi air dengan destinasi-destinasi wisata dan kuliner yang ada di Palutungan pada saat ini. Sehingga menurutnya hal ini akan memunculkan berbagai konflik di masa yang akan datang.

“Tidak ada yang mengontrol daya dukungnya, sumber daya alamnya untuk berapa kegiatan disitu. Misal air lah atau apa, ini akan memancing atau berpeluang terhadap konflik yang muncul. Area Palutungan lahan pertaniannya sekarang kerepotan karena sudah berbagi air dengan destinasi-destinasi yang muncul. Sementara sumber dari air yang ada itu nyaris tidak banyak berubah, tapi pengguna itu semakin hari makin tinggi. Ujung-ujungnya bisa kita bayangkan – saya tidak berharap ini kacau- tapi kedepan akan semakin rumit begitu,” lanjut Maman.

Lebih lanjut, Maman mendorong pemerintah agar segera menghentikan atau mengurangi perizinan pembangunan destinasi-destinai wisata maupun kuliner di daerah Palutungan sebelum dikeluarkan regulasi untuk mencegah berbagai dampak buruk di masa yang akan datang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Saya udah mencoba beberapa tahun kebelakang mendorong untuk moratorium, mengingatkan pemerintah untuk segera menghentikan, mengurangin izin-izin itu sebelum ada izinnya,” seru Maman. (hafidz/deden)

Video : https://www.youtube.com/live/GVo6ypRsjGQ?feature=share

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Government

KUNINGAN (MASS) – Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan, H Ujang Kosasih, mengatakan bahwa saat ini, kondisi Kuningan sedang tidak baik-baik saja. Hal itu, disampaikan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pasca purna tugas sebagai Wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda ternyata tetap disibukkan dengan aktivitas professional dan social. Hal itu disampaikan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Menyebarnya video yang diduga hewan menyerupai kucing besar di sekitar Desa Tundagan Kecamatan Hantara baru-baru ini, membuat heboh warga. Pasalnya, hewan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sebagian wilayah di Kabupaten Kuningan terletak di kawasan kaki Gunung Ciremai. Meski berada di kaki gunung yang subur, ternyata tak menjamin...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sepanjang tahun 2023 kemarin, kebakaran lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mencapai 177 hektare. Hal itu diungkap Kepala Balai...

Headline

KUNINGAN (MASS) – PWNU Jawa Barat bersama sejumlah banom NU, mendesak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) untuk menindak aksi penyadapan getah pinus secara...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pasca dinyatakan tidak ada lagi titik api pada Minggu (27/8/2023) lalu sekitar pukul 17.00 WIB, pada hari berikutnya, Senin (28/8/2023) kemarin...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kebakaran yang melanda lahan di kawasan Gunung Ciremai, terus meluas sejak Jumat (25/8/2023) lalu. Area terbakarnya, bahkan meluas pada hari berikutnya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) mengalami kebakaran hari ini, Jumat (25/8/2023). Lokasinya, mulai dari Blok Batu Kuda wilayah Desa...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pendaki remaja berusia 16 tahun, Dafi, warga Desa Linggajati Kecamatan Cilimus, akhirnya ditemukan, Senin (7/8/2023) siang, setelah sebelumnya dikabarkan hilang. Dafi,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pasca ribut-ribut dengan paguyuban KTH (Kelompok Hutan Tani), Balai TNGC dipanggil untuk menghadiri undangan Sekda, Kamis (6/4/2023) kemarin. Pertemuan itu, dikakukan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Kawasan Gunung Ciremai, akan memiliki penghuni baru. Ada sebanyak 7 satwa baru mulai dari Landak Jawa (Hysterix javanica) 1 ekor, Kukang...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pada Minggu (25/9/2022) kemarin, kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai kembali mengalami kebakaran. Yang terbakar, adalah Blok Cileutik, Blok Manguntapa, Blok Jalan...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Sebuah video menampilkan 3 anggota TNI di sekitar Gunung Ciremai menyebar. Dalam video berdurasi 1 menit 11 detik itu, terdengar suara...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Nampaknya setelah satu bulan lalu dilepasliarkan pada 5 Maret 2022 kemarin, Macan Tutur Jawa Betina yang dinamai Rasi, mulai percaya diri...

Government

KUNINGAN (MASS) – Mantan ketua pansus DPRD Kuningan perihal Evaluasi Taman Nasional Gunung Ciremai, Dede Sembada mempertanyakan tindaklanjut dari rekomendasi yang telah dikeluarkannya dulu....

Government

KUNINGAN (MASS)- Momen peringatan Hari Lahir Pancasila terasa istimewa bagi Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Pasalnya, tim monitoring menemukan lahirnya seekor elang jawa...

Government

KUNINGAM (MASS) – Babinsa Desa Parung Koramil 1502/Kadugede, Sertu Much Jamaludin bersama petugas gabungan melaksanakan patroli pengamanan di wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC),...

Government

KUNINGAN (MASS) – Bicara soal Tahura dan TNGC, Julkarnaen salah satu anggota DPRD Kabupaten Kuningan, hanya tersenyum sembari menyebut tidak tahu. Jul yang sejak...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Setelah Rabu terjadi kebakaran, musibah yang  sama kembali terjadi  Jumat (11/9/2020) pada pukul 17.30 WIB di blok Pajaten, Desa Padabeunghar Kecamatan...

Government

Wujudkan Ciremai Zero Fire 2020, Bersihkan  Jalur Sekat Bakar KUNINGAN (MASS) – Gerakan untuk mewujudkan Ciremai Zero Fire 2020 terus digalakan oleh berbagai pihak...

Government

KUNINGAN (MASS) – Alangkah eloknya jika Lembaga Legislatif (DPRD) ketika hendak menyikapi suatu permasalahan yang berkembang dalam masyarakat dengan ditindaklanjuti pembentukan  Pansus, didasarkan pada...

Government

KUNINGAN (MASS) – Guna mewaspadai Virus Corona, DPRD Kuningan akan membatasi kegiatan-kegiatan kedewanan, termasuk Pansus Evaluasi TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai). Pansus tersebut hanya...

Government

KUNINGAN (MASS) – Evaluasi TNGC (Taman Nasional Gunung Ciremai) lewat pembentukan Pansus (Panitia Khusus) di DPRD, hendaknya tidak disikapi secara apriori. Sebab siapapun dan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Ketidakhadiran Dede Sembada pada forum diskusi yang diselenggarakan Sarukun, Sabtu (7/3/2020), mendapat tanggapan. Salah satu kalimat yang disampaikan ketua Fraksi PDIP...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dibentuknya Pansus terkait rencana penurunan status Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menjadi Taman Hutan Rakyat (Tahura), menjadi isu panas ditengah masyarakat...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Bila membahas tentang peralihan status gunung ciremai yang awalnya Taman Nasional akan berubah menjadi Taman Hutan Raya sedikit banyaknya menyedot banyak...

Advertisement