KUNINGAN (MASS)- Pernyataan bupati terkait kesalahan mengatakan laknat karena keseleo lidah mendapatkan tanggapan dari Ketua FPI Kuningan, KH Endin Kholidin. Menurutnya, hanya baru Acep Purnama yang merupakan Bupati Kuningan mengatakan hal itu.
“Biasanya keseleo itu kaki, kok ini lidah. Berarti ada temuan baru,” jelas Endin sambil tersenyum, Selasa (19/2/2019) usai beraudensi.
Endin juga mengomentari perkataan bupati terkait laknat yang artinya mengutuk. Menurutnya, sekelas bupati mau mengutuk. Kutukannya adalah kutukan apa?
Tapi pihaknya memaklumi karena bupati juga tadi sudah mengatakan tidak ada maksud dan tujuan. Kesalahan itu karena ada keseleo lidah.
Sementara itu, Wali Laskar Ustad M Hasan A ikut menambahkan, ketika melihat isi video dan ada perkataan laknat , dirinya langsung berkata ini bukan bupati yang akan melaknat, tapi bupati yang akan dilaknat.
Pernyataan Ustad Hasan ini langsung disambut takbir dari rombongan FPI. Kontan saja teriakan takbir sedikit mengagetkan karena nyaris yang hadir terlihat tegang dan fokus menyaksikan audensi.
Hasan juga mengatakan, jangan sampai gara-gara berbeda pilihan sampai timbul bahasa yang tidak sepatutnya. Rasulullah SAW tidak pernah memberikan suatu laknat kepada pemimpin-pemimpin yang berbeda dengan nabi.
“Ini kok kenapa? Hanya gara-gara untuk mengintruksikan dan mengikuti hawa nafsu seorang bupati timbul bahasa laknat. Ini sepatutnya tidak dikatakan,” ujarnya.
Meski sudah meminta maaf tapi itu tidak cukup, maka bertobatlah kepada Allah. Karena laknat itu suatu bentuk kecaman yang luar biasa.
Lebih lanjut dikatakan, sampai-sampai ketika orang pernah melaknat seseorang. Tanpa dia belum bertobat, maka dia tidak akan diberikan syafa’at oleh Rasulullah SAW dan kesaksikan pada akhir kiamat tidak akan bisa dipertanggungjawabkan. (agus)