MAJALENGKA (MASS) – Memasuki musim penghujan, beberapa daerah di Majalengka rentan mengalami bencana tanah longsor. Jalan Nasional yang menghubungkan Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tidak bisa dilintasi akibat tertutup material longsor pada Selasa malam, 5 Maret 2024. Longsor yang terjadi ini merupakan imbas dari hujan deras yang melanda Kabupaten Majalengka dengan durasi yang cukup lama. ada tiga titik longsor yang terjadi di jalur utama akses antar Kabupaten tersebut, pada saat longsor terjadi, terdapat 10 orang yang sempat terjebak saat melintasi lokasi bencana. seluruh korban aman dan sudah dievakuasi, untuk diarahkan melanjutkan perjalanan melalui jalur alternatif.
Jalur alternatif yang bisa digunakan, yaitu Desa Gunungmanik, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, dan Jalan Cidulang – Cipulus menuju Gunung Sirah, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Semua kendaraan dialihkan melalui jalur alternatif. sejumlah jalan yang tertutup longsor yaitu Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka; Desa Margajaya, Kecamatan Lemahsugih; Desa Sangian dan Desa/Kecamatan Banjaran; Desa Banyusari, Kecamatan Malausma; Desa/Kecamatan Bantarujeg; dan Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh.
Itu adalah salah satu bencana tanah longsor yang sedang terjadi di Majalengka adapun pengertian tanah longsor yaitu Tanah longsor merupakan suatu peristiwa geologi yang terjadi karena perpindahan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis, termasuk jatuhnya gumpalan bebatuan besar dari tanah. Dalam analogi sederhana, air yang meresap ke dalam tanah akan menambah berat tanah itu sendiri. Apabila air tersebut berhasil meresap hingga mencapai lapisan tanah yang kedap air, tanah menjadi licin, menyebabkan pelapukan tanah di atasnya bergerak mengikuti arah keluar lereng.
Selain pengertian tanah longsor adapun penyebab terjadinya tanah longsor Penyebab Tanah Longsor terjadi yaitu ketika gaya mendorong pada lereng melebihi gaya tahanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tahanan meliputi sifat batuan dan kepadatan tanah, sementara gaya dorong dipengaruhi oleh sudut kemiringan lereng, beban, volume air, dan berat jenis tanah dan batuan. Berbagai faktor tambahan, seperti kondisi batuan dan tanah, curah hujan, struktur geologi, dan penggunaan lahan di lereng, juga berperan. Penyebab tanah longsor dapat dikategorikan sebagai faktor alam dan faktor manusia berikut adalah beberapa faktornya:
Faktor alam
- Faktor biologis, seperti kemiringan lapisan dan keberadaan batuan yang telah mengalami pelapukan, dan gempa bumi,
- Iklim dengan curah hujan yang sangat tinggi
- Topografi yang berupa lereng curam,
- Tanah yang memiliki karakteristik kritis menjadi salah satu faktor pemicu,
- Getaran yang berasal dari berbagai sumber, seperti gempa bumi, lalu lintas kendaraan, mesin, dan lainnya.
Faktor manusia
- Pemotongan tebing pada kegiatan penambangan batu di daerah dengan lereng curam,
- Pengumpulan tanah urukan di sekitar lereng sebagai bentuk pembangunan di wilayah tersebut,
- Praktik budidaya kolam ikan yang dilakukan di atas lereng,
- Sistem pertanian yang tidak memadai dalam memperhatikan keamanan wilayah irigasi,
- Kurangnya kesadaran masyarakat terkait risiko bahaya tanah longsor,
- Kinerja sistem drainase di daerah lereng yang tidak optimal.
Adapun dampak yang timbul akibat terjadinya tanah longsor terhadap kehidupan dan lingkungan dapat dirinci sebagai berikut:
Dampak terhadap Kehidupan
- Memakan banyak korban jiwa,
- Merusak fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan lainnya,
- Kerusakan bangunan, seperti perkantoran, perumahan, dan tempat ibadah dapat mengalami kerusakan parah,
- Aktivitas manusia terhambat, merugikan baik masyarakat di sekitar bencana maupun pemerintah.
Dampak terhadap Lingkungan
- Terjadi kerusakan pada lahan akibat tanah longsor,
- Hilangnya vegetasi,
- Keseimbangan ekosistem terganggu,
- Lahan menjadi kritis, menyebabkan penipisan cadangan air bawah tanah dan menutup lahan produktif seperti sawah, kebun, dan lainnya
Cara mengatasi Tanah Longsor
- Hindari membangun pemukiman dan fasilitas utama di daerah yang berisiko bencana,
- Kurangi tingkat keterjalan lereng permukaan dan air tanah dengan menjaga fungsi drainase, yang bertujuan untuk mengalirkan air dari lereng dan mencegah meresapnya ke dalam tanah atau mengalir ke dalam lereng,
- Bangun bangunan penahan dan pondasi yang kuat,
- Gunakan sistem terasering dengan drainase yang tepat, dan tanam tanaman dengan sistem perakaran dalam serta jarak tanam yang sesuai, khususnya pada lereng curam,
- Pohon dengan akar kuat seperti nangka, durian, pete, kaliandra, dan lainnya dapat ditanam di daerah yang cenderung gersang,
- Bangun tanggul penahan untuk mencegah runtuhan batuan,
- Waspada terhadap curah hujan tinggi,
- Hindari penggundulan hutan dan penebangan pohon sembarangan
Demikian informasi mengenai tanah longsor, meliputi pengertian, penyebab, dampak, dan mitigasi. Semoga bermanfaat!
Penulis : Sri Wijayanti Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon