Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3893640268476778/main/editContentAds?webPropertyCode=ca-pub-3893640268476778&adUnitCode=1128420475 Smart Widget MGID

Education

BEM Unisa Keluarkan Kartu Merah Untuk Disdik

KUNINGAN (MASS) – Pada audiensi lanjutan BEM Unisa, Kamis (25/2/2021) siang di gedung DPRD Kuningan terjadi hal yang unik, dimana Presma BEM Arief Ardiansyah mengacungkan kartu merah pada Kadisdik Drs H Uca Somantri MSi.

Kartu merah itu, dikeluarkan Arief setelah selama kurang lebih 3 jam beraudiensi dengan Kadisdik, dengan dimediasi oleh komisi 4 DPRD.

Audiensi tersebut, merupakan lanjutan dari audiensi sebelumnya pada minggu lalu untuk membahas pendidikan di masa pandemi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Adapun anggota DPRD komisi 4 yang terlihat menerima BEM Unisa terdiri dari sekertaris komisi H Uba Sobari, lalu Rusliadi, Deki dan Reni.

Pihak BEM, dalam audiensi tersebut banyak mempertanyakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikuasakan pada Disdik dalam menerapakan metode pendidikan dalam masa daring.

Hal-hal yang diutarakan, meliputi banyak hal seperti ketidakefektifan belajar daring, tidak adanya penanaman nilai karakter, guru kunjung yang tidak mmemadai, soal teknis seperti sinyal, dan ketidakmampuan orang tua siswa, bahkan menyasar pada honor pengajar dan program seperti Jambore PAUD.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kartu merah ini, sebagai tanda ketidakpercayaan BEM Unisa pada carut marutnya pengelolaan pendidikan oleh Disdik,” ujarnya dalam audiensi.

Disdik, dianggap tidak memiliki konsep dan metode yang jelas. Serta tidak bisa memanfaatkan sumber data yang ada seperti civitas akademik kampus. Padahal, di Kuningan tidak kekurangan kampus dan mahasiswa.

Kadisdik Uca Somantri sendiri, dalam audiensi memaparkan beberapa kinerja dan program kerjanya. Dirinya mengaku terbuka menerima masukam dan aspirasi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Ini memang bukan pilihan baik, tapi dari situasi terburuk,” sebutnya sembari menjelaskan tentang prokes covid, dan refoccusing anggaran.

Audiensi sendiri, awalnya dijadwalkan sejak pukul 10.00 WIB. Namun sempat ngaret karena dari pihak Disdik tak kunjung datang. Diakui pihak DPRD, memang tidak bersurat terlebih dahulu dan hanya komunikasi via seluler.

Kadisdik sendiri, hadir setelah dihubungi langsung melalui sambungan seluler. Uca, datang sendiri ke gedung dewan. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement Smart Widget MGID