KUNINGAN (Mass) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Akademi Farmasi Muhammadiyah Kuningan memberikan sosialisasi bahaya Narkoba melalui seminar anti Narkoba. Seminar yang bertajuk Bahaya Seks Bebas dan Penyalahgunaan Narkoba, merupakan salah satu wujud nyata mahasiswa sebagai agen perubahan bagi kemajuan bangsa kedepan.
“Tujuan diadakan acara ini agar semua komponen baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua dan juga masyarakat bisa lebih peduli terhadap generasi muda, terutama remaja dengan memberikan perhatian, pengetahuan dan pendidikan tentang bahaya pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba,” ucap Ketua Panitia Seminar, Nisryna Nida kepada kuninganmass.com usai acara, Rabu (8/5).
Melalui kegiatan ini lanjut Nida, diharapkan dapat membantu peranan pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat (para orang tua, red) dalam mengawasi pergaulan remaja di era globalisasi ini. Sehingga, kedepan tercipta generasi muda yang jauh lebih baik secara mental, sosial, spiritual dan intelektual dengan dasar IMTAK (Iman dan Taqwa).
“Selain pemerintah dan lembaga terkait, mahasiswa sebagai insan intelek juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam program anti narkoba. Kami juga sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab moral yang sama, untuk ikut serta dalam program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkoba),” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Kabupaten Kuningan, Agus Mulya SPd MSi. Dalam kesempatan sebagai pembicara, pihaknya menghimbau agar para mahasiswa bisa lebih berperan aktif mencegah peredaraan narkoba, yang bisa dilakukan dalam bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Mahasiswa yang mendalami ilmu sosial seperti ilmu keluarga dan konsumen (IKK), dapat melakukan kajian karakteristik konsumen narkoba di universitas dan keluarga. Contoh lain, mahasiswa ekonomi dapat melakukan kajian nilai kerugian ekonomi bila seseorang menggunakan narkoba dan lain sebagainya,” terangnya.
Terlebih, Agus juga memberikan arahan terkait penelitian yang dapat dilakukan mahasiswa, dapat berupa sebuah penelitian mengenai narkoba sesuai keilmuan yang dipelajarinya. Seperti mahasiswa ilmu eksak biologi, kimia, biokimia dapat meneliti pemanfaatan tumbuhan untuk mengobati orang yang kecanduan narkoba.
“Mahasiswa juga dapat melakukan magang di tempat-tempat rehabilitasi korban pengguna narkoba. Banyak lah kegiatan yang bisa dilakukan melalui peranan mahasiswa di lapangan dalam penyuksesan Program P4GN,” katanya.
Tak hanya itu kata Agus, dalam hal pengabdian masyarakat dapat dilakukan mahasiswa sebagai upaya untuk menciptakan kampus bebas narkoba, lalu membantu pemerintah melakukan penyuluhan terhadap desa-desa atau masyarakat tentang narkoba. “Selain itu, mahasiswa juga dalam pengabdiannya (KKN, red) bisa membantu dalam mengkampanyekan bebas narkoba di sekolah-sekolah dasar, menengah dan menengah atas,” pungkasnya. (andri)