KUNINGAN(MASS) – Anak senja adalah sebutan yang sangat populer dikalangan anak muda untuk menyebutkan orang-orang yang sangat menyukai senja. Sedangkan definisi senja itu sendiri adalah sebuah kondisi dimana langit setengah gelap saat matahari ingin tenggelam di barat.
Bagi kalangan orang muslim, definisi senja hampir sama dengan penentuan waktu ibadah solat magrib. Saat langit menyisakan cahaya berwarna merah, jingga, biru, bahkan merah muda, saat itulah kondisi tersebut disebut senja dan saat itu pula waktu menjelang solat magrib datang.
Namun belakangan ini, di media sosial banyak berseliweran anggapan negatif bahwa anak senja yang muslim itu jarang salat magrib. Mereka menganggap anak senja lebih mementingkan untuk menikmati keindahan senja lalu memamerkannya di media sosial ketimbang melaksanakan ibadah solat maghrib.
Na Meilisa Asriyanti berikan penjelasan soal bagaimana dirinya atasi stereotipe negatif terhadap anak senja. Baginya, senja terlalu indah untuk dilewatkan, tapi salat magrhrib adalah kewajiban. Jadi, tentu saja, dia akan melakukan keduanya.
“Tergantung masing-masing orang ya. Ada orang yang nikmatin senja dulu baru solat, tapi ada juga yang emang kebablasan karena mungkin sesuka itu sama senja,” ujar Meilisa.
Menurutnya, cara melawan stereotipe orang-orang bahwa anak senja jarang salat maghrib, cukup dengan tunjukkan keindahan senja sebagai pengingat bahwa tujuan Allah SWT menciptakan senja pun salah satunya untuk dinikmati.
“Dari kita liat senja pun kita bisa sadar kalau yang nyiptain ini (senja) itu Tuhan kita. Dari kita nikmatin keindahan senja yang Tuhan ciptain, kenapa kita gabisa taat sama yang ciptainnya.” tuturnya. (hafidz/mgg)