KUNINGAN (MASS) – Usai Paripurna Penetapan 5 Raperda, Rabu (31/7/2019), Bupati H Acep Purnama MH sempat ditanya kaitan dengan masih banyaknya Jodi-Jodi yang lain. Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak menutup mata.
“Ya itu mah kita tangani satu-satu. Sebetulnya masalah-masalah demikian kita tidak menutup mata. Masih banyak di tempat-tempat yang lain. Begitu tahu, kita tangani. Yang tidak tahu pun sebetulnya sudah ada penanganan-penanganan standar,” jelasnya.
Penanganan standar yang dimaksudkan, seperti dengan menugaskan seluruh puskesmas untuk masalah kesehatan. Begitu juga masalah ketahanan pangan, Acep mengaku sudah menugaskan DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan) kaitan dengan pembagian Jadup (Jaminan Hidup).
“Lalu dibidang pendidikan, tolong lah (ke Disdikbud, red) supaya tidak terdengar lagi anak-anak usia sekolah yang tidak tersekolahkan hanya karena kesulitan biaya. Kecuali anaknya tidak mau sekolah, bandel dan lain-lain, kita juga kan sulit,” ungkap Acep.
Itupun, sambungnya, pemda telah berusaha untuk menarik mereka agar mau sekolah. Acep mengatakan, sebetulnya semua sudah dilakukan.
“Adapun kalau masih ditemukan di sana-sini, saya mohon temen-temen pers cepat informasikan ke kami,” pintanya.
Untuk masalah keluarga Jodi di Desa Margabakti Kecamatan Kadugede, pihaknya akan membangunkan rumah di lokasi yang berbeda. “Akan dipindahkan. Saya sudah menemukan tempatnya, sebelah Pustu,” terang dia.
Sumber dananya dari program rutilahu (rumah tidak layak huni). Namun ketika ditanya apakah bersumber pula dari dana CSR, Acep menjawab dana rereongan.
Untuk beasiswa pun, ia berjanji akan memberikan. “Jangankan Jodi, Jodi-Jodi lainnya pun boleh. Tidak terlalu sulit pemda untuk menyekolahkan mereka-mereka. Asal, hayu sama-sama. Iyah, dana BAZ juga banyak,” pungkasnya. (deden)