KUNINGAN (MASS) – Sejatinya, Bansos (Bantuan Sosial) merupakan program untuk membantu kalangan masyarakat. Namun nyatanya, banyak desa yang “kisruh” gara-gara Bansos.
Hal itu, banyak terjadi dimana-mana. Pun demikian di Kabupaten Kuningan. Teranyar, bahkan menyebabkan demonstrasi terjadi di Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi.
Sebelumnya, ricuh bansos juga terjadi di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang. Dan bahkan sampai tahun lalu pun, sempat kisruh Bansos di Desa/Kecamatan Jalaksana.
Soal bansos, kenyataan di lapanganya berbeda-beda. Ada soal data penerima yang dianggap tidak pantas, potongan bantuan, sampai ditahannya ATM dan Pin penerima bansos oleh oknum agen.
Melihat fenomena tersebut, kuninganmass.com mengkonfirmasi ke Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Kuningan Dr H Toto Toharudin M Si MH.
Lelaki yang baru menjabat beberapa waktu ini, mengaku saat ini pihaknya masih mendalami kasus kasus yang mencuat di masyarakat.
“Saya sedang melakukan pendalaman terhadap berbagai hal, sehingga insyaallah dalam waktu dekat akan segera melakukan rakoor dan evaluasi terhadap berbagai program,” ujarnya, Jumat (6/10/2023).
Ia mengaku, akan mengumpulkan para pihak untuk membahas persoalan perihal Bansos. Ia menyebut, setiap kasusnya berbeda dan memerlukan penanganan berbeda. (eki)