KUNINGAN (MASS) – Lahan kritis atau tadah hujan seharusnya bisa menjadi lahan produktif. Ditengah pandemi ini, sektor pertanian mesti jadi fokus utama dalam ketersediaan beras di masing-masing keluarga petani.
Pernyataan ini disampaikan salah seorang anggota DPRD Kuningan F-PKB, Mohamad Apip Firmansyah, Rabu (15/7/2020). Suaranya itu selaras dengan aspirasi yang berhasil diserap selama reses belum lama ini di 3 desa yakni Desa Kramatmulya, Cipancur dan Nanggela.
“Sewaktu reses masyarakat menyoal ketahana pangan di desa, saya berdiskusi tentang bagaimana memfungsikan lahan-lahan kritis atau lahan tadah hujan bagaimana agar produktif,” tuturnya.
Selain itu ia juga berdiskusi dengan warga bagaimana sektor pertanian masyarakat menjadi fokus utama dalam ketersediaan beras di masing-masing keluarga petani. Baik petani penggarap atau masyarakat yang mempunyai lahan pertanian.
Kala reses, Apip pun mendorong peningkatan PADes melalui Bumdes (badan usaha milik desa).
“Terkait pemberdayaan ekonomi di desa kami berdiskusi mulai dari pembagungan akses barang dan jasa di desa sampai kepada bagaimana desa dapat meningkatkan PADes melalui bumdes,” ungkapnya.
Pihaknya bersyukur, rangkaian reses sejak 2 sampai 7 Juli lalu terlaksana dengan lancar. Menurut Apip, banyak aspirasi yang diserap dan juga informasi tentang kondisi masyarakat saat ini.
“Masyarakat juga dapat langsung bertatap muka dan menyuarakan aspirasinya dan menginformasikan kondisi yang ada di lingkungannya masing-masing,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, reses merupakan salah satu langkah yang kongkrit dalam menyerap berbagai aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.
“Hal tersebut menjadi bentuk tanggung jawab moril yang harus di perjuangkan,” pungkas Apip. (deden)