Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Social Culture

Apa Benar Kuda Kuningan Sudah Punah?

KUNINGAN (Mass)- Kabupaten Kuningan dijuluki sebagai kota kuda dan hingga saat memang kuda masih dijadikan alat transfortasi. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa kuda asli Kuningan yang menjadi simbol kota Kuningan sebenarnya sudah punah sejak dulu.

Kuda yang ada sekarang ada atau yang digunakan untuk delman bukan asli kuda Kuningan. Melainkan kuda hasil persilangan antara kuda dari Sumbawa dengan kuda asal Tegal Jawa Tengah.

Hal ini diakui oleh Urip salah seorang kusir delman asal Kelurahan Cijoho. Menurutnya, kuda Kuningan sudah tidak ada sejak lama. Kalau ada mungkin tidak sebesar ukuran kuda yang sering digunakan.

“Kata kakek saya kuda Kuningan itu kecil tapi tenaga kuat. Kakek saya juga hanya dengar dari cerita orang tua dulu,” jelas Urip.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kuda yang ada lanjut dia, kebanyakan dari luar Kuningan dan hingga saat tidak ada yang ternak kuda. Ia sendiri tidak pernah mempermaslahkan kuda dari mana asalnya yang terpenting bisa digunakan untuk mencari uang.

Sementara itu, pemerhati sejarah Kuningan Nding Masku mengatakan, kuda Kuningan sudah punah sejak tahun 1512. Penyebab kuda Kuningan punah adalah karena pada saat itu tidak diternakan.

Diterangkan, kuda Kuningan sendiri hasil perkawinan dari kalde dan kuda asal negeri China, sehingga meski bentuknya kecil namun kokoh. Bahkan, kuda ini zaman kerajaan dijadikan tunggangan yang kokoh dan selalu membawa keberuntungan.

Setelah punah, baru pada jaman Belanda, ketika ita Van Beck kembali mengembangbiakan kuda. Ia mengawinkan kuda asli hutan dengan kuda Belanda. Namun, lagi-lagi  berhenti karena suatu alasan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tempat ternak kuda ketika zaman Van Beck dilakukan di Bungkirit yang sekarang menjadi hutan kota. Sementara itu istal atau kadang kuda berada di Kelurahan  Cipari,” ujar Nding.

Baru pada tahun 1935 lanjut dia, salah seorang warga Winduhaji kembali mengembangbiakan kuda. Namun, ia tidak melakukan di Kuningan melainkan di Tegal. Dengan cara menyilangkan kuda Tegal dengan  Sumbawa.

“Jadi kuda yang ada sekarang diambil dari Tegal dan juga  Cilacap,” tambahnya. (agus)

 

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement