KUNINGAN (MASS) – Pada APBD 2020 hasil evaluasi gubernur, rupanya terdapat satu program yang dihapus. Ini berdampak pada hilangnya angka miliaran rupiah yang sebelumnya telah teralokasikan.
Dari keterangan yang diperoleh kuninganmass.com, program yang dihapus meski telah diketok palu DPRD Kuningan tersebut yakni Gema Sadulur. Program ini baru digulirkan tahun ini dengan tujuan utama pengentasan masyarakat miskin.
Pos anggaran Gema Sadulur tersebar di banyak instansi/SKPD. Masing-masing kisaran 200 juta-an ke atas sehingga totalnya sekitar Rp2 miliar. Mulai dari upaya untuk mengurangi rumah tidak layak huni, perhatian kesehatan masyarakat dan juga biaya pendidikan masyarakat kurang mampu.
Gema Sadulur ini merupakan program baru yang lahir paska viralnya Jodi, anak SD Margabakti Kecamatan Kadugede. Bahkan sebagian kalangan menganggap Gema Sadulur adalah jawaban dari Tour de Rutilahu.
Ketika dikonfirmasikan, Kabid Anggaran BPKAD Otang Setiawan SE MSi membenarkan soal penghilangan program Gema Sadulur. “Iyah diintegrasikan dengan program kegiatan yang sudah berjalan di SKPD,” ujarnya, Selasa (21/1/2020).
Hasil evaluasi gubernur, imbuh Otang, terevaluasi di beberapa SKPD terdapat nomenklatur kegiatan yang sama (gema sadulur) dianggap tumpang tindih tujuan dan sasaran dengan kegiatan rutin SKPD.
“Contoh tadinya gema sadulur untuk di dinas ketahanan pangan dengan tujuan untuk menanggulangi masyarakat kelaparan dibantu diberikan bahan pangan, dinas tersebut sudah ada juga kegiatan Jaring Pengaman Pangan (JPP) dengan tujuan yang sama untuk membantu masyarakat kelaparan, sehingga harus diintegrasikan atau diformulasikan kembali,” jelas Otang. (deden)