KUNINGAN (MASS) – Kodim 0615 Kuningan mengadakan kegiatan pembekalan terhdap orang tua perserta barak militer diluar agenda acara pembinaan, Kamis (29/5/2025). Seluruh orang tua diundang untuk diberi pemahaman bagaimana cara mendidik anak, karena salah satu faktor kenakalan tidak hanya dari anak dan lingkungan sekolah saja. Acara pembekalan untuk orang tua digelar di di Aula Gedung Mashud Wisnu Saputra.
Komandan Kodim 0615/Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para orang tua yang dinilainya menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap masa depan anak-anak mereka. Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam pembentukan karakter anak, terutama di era digital yang penuh tantangan.
“Keberhasilan pembentukan karakter tidak hanya bergantung pada sekolah atau penyelenggara kegiatan, tetapi sangat ditentukan oleh lingkungan keluarga. Jadilah teladan bagi anak-anak kita,” ujar Dandim.
Senada, Komandan lapangan Sudrajat, mengungkapkan bahwa perilaku kenakalan remaja di Kabupaten Kuningan tidak semata-mata disebabkan oleh anak maupun lingkungan sekolah, melainkan juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua di rumah.
“Jadi gini untuk kegiatan ini kami dasarnya memang tidak ada pola untuk menjadwalkan kegiatan ini. Tetapi menurut analisa di lapangan itu bahwa kenakalan anak ini tidak hanya pure dari anak dan pihak sekolah,” ujar komandan lapangan Sudrajat.
Menurut Sudradjat, banyak faktor eksternal yang turut mempengaruhi perilaku anak, terutama dari lingkungan keluarga. Ia menyebut bahwa sikap orang tua yang merasa paling benar serta penggunaan kekerasan dalam mendidik, termasuk pertengkaran di depan anak, dapat menimbulkan tekanan psikologis yang membuat anak mencari perlindungan di luar rumah.
“Ada keterlibatan orang tua, yang lebih cenderung orang tua merasa dirinya paling dan pola Didik yang mungkin dengan kekerasan kadang melaksanakan ribut urusan rumah tangga depan anak itu menjadi permasalahan-permasalahan yang menjadikan anak akan berubah dia berlindung ke siapa,” uncapnya.
Meskipun hal ini di luar konteks kegiatan pembinaan yang sedang dilakukan, Sudradjat menekankan pentingnya peran orang tua dalam perubahan perilaku anak.
“Sebenarnya ini di luar kegiatan ini di luar kontek tapi kami melihat analisa di lapangan luapan emosi kepada orang tua. Sehingga bahwa orang tua pada pola-pola atau cara mendidik yang salah,” ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa sejumlah pihak, termasuk guru Bimbingan Konseling (BK) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), telah mencatat perubahan signifikan pada anak-anak yang dibina.
“Sangat signifikan perubahannya itu berdasarkan analisa dari guru BK Kemudian dari KPAI juga ada perubahan dan kami juga di lapangan banyak sekali perubahan. Sehingga nanti kepada orang tua untuk melanjutkan jangan sampai nanti cukup hanya di sini, kami mengembalikan ke orang tua. Silakan orang tua merubah diri konsentrasi untuk bagaimana sih mendidik pola anak yang tadi telah diberikan,” tutupnya.
Sudradjat pun mengajak para orang tua untuk lebih introspektif dan mengubah pola asuh demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi perkembangan anak. (rzl/mgg)
