KUNINGAN (MASS) – Sepakbola memang menjadi olahraga yang menyenangkan dan memasyarakat tidak terkecuali bagi para personil Polres Kuningan yang tergabung dalam Linggar FC.
Lawan nya kali ini adalah club sepakbola alumni Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash Ciawilor yang dikenal dengan sebutan Braya FC, Selasa (1/11/2022) kemarin di Mashud Wisnusaputra.
Tim yang berjuluk GGS alias ganteng-ganteng sarungan ini, Braya FC, memang dikenal sebagai club yang rutin melakukan pertandingan persahabatan atau Silaturahmi Match.
Datang dengan kekuatan full, Linggar FC nampak dikomandoi oleh Kasat Intelkam Polres Kuningan AKP Rafik Rahadiansyah. Pria yang murah senyum tersebut menjadi ujung tombak Linggar FC
Adapun kubu Braya FC, juga menampilkan pemain terbaiknya. Nampak di lini serang masih dihuni oleh trio maut mereka yang dikenal dengan MRD Mamat, Ricko Delon ditunjang oleh Arafat, Irfan Erdian.
Lini belakang, masih dipercayakan kepada kapten Tebe yang sering blunder ditemani Diara Latif dan Sahidin
Jalannya Pertandingan…..
Saat babak pertama dimulai, Linggar FC terus membombardir gawang Braya FC berkali-kali. Rafik memberikan ancaman serius gawang Braya FC yang dikawal oleh Yana, dan akhirnya akibat serangan yang bertubi-tubi gawang Braya FC akhirnya kebobolan.
Tiki-taka Linggar FC hanya membuat bek Braya FC melongo dan skorpun berubah 1-0 untuk Linggar FC.
Namun, mental Braya FC nampaknya tidak gentar. Para alumni pondok itu, terus berusaha membalas, dan hasilnya terlihat di menit ke 28, lewat sontekan manis akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Skor 1-1 sampai babak pertama berakhir.
Di babak kedua, lagi-lagi Braya FC menjadi bulan-bulanan Linggar FC. Bermodalkan postur tegap kolektifitas tim serta kemampuan indvidu yang mumpuni Linggar FC membuat Braya FC benar-benar berada dalam tekanan yang serius.
Beruntung mereka memiliki kiper tangguh serta doa yang ampuh. Sehingga meski dalam keadaan tertekan, beberapa serangan balik dari Braya FC justru mampu membobol gawang Linggar FC dua kali yaitu pada menit 75 oleh Ricko dan menit 80 oleh Dede Sulaeman alias Cule.
Dengan ini, mentalitas Braya teruji dan kembali menunjukan kalau Braya FC adalah tim spesialis Comeback. Skor pun berakhir 3-1 untuk kemenangan Braya FC.
Setelah pertandingan tampak para pemain Braya FC mendatangi bench pemain Linggar FC, mereka menyalami satu-persatu para pemain Linggar FC.
Di akhir, AKP Rafik Rahadian menyampaikan kalau sepakbola itu harusnya menghadirkan persaudaraan serta bukannya permusuhan. Dan iklim ini, terlihat bagus seperti yang terjadi pertandingan kali ini.
“Harus tetap dijaga (iklim bagus ini), kami senang bisa bersilaturahmi dengan masyarakat dan silaturahmi itu tidak mesti dilakukan secara formal tapi melalui kegiatan olahraga,” ujar Kasat Intelkam.
Lelaki yang dikenal ramah dan murah senyum itu berpesan, agar para alumni pondok pesantren modern Al-Ikhlash menjadi mitra dalam menjaga kondusifitas di masyarakat khususnya di Kabupaten Kuningan.
Asisten pelatih Braya FC, Apuy mengucapkan terima kasih kepada Linggar FC. Dirinya, mewakili Braya FC, merasa senang bisa melakukan pertandingan persahabatan dengan para aparat.
“Ini mengikis persepsi bahwa aparat itu arogan, mereka ramah, murah senyum dan sangat baik dalam bersikap. Ini menunjukan bahwa aparat Polres Kuningan itu sesuai dengan slogannya, yaitu melindungi, mengayomi dan melayani,” pungkas pria pemilik MPL Photografy tersebut. (eki)