KUNINGAN (MASS) – PAM Kuningan tengah menjadi sorotan publik setelah mencuat polemik terkait kerja sama distribusi air dengan PAM Indramayu. Hal itu muncul usai PAM Kuningan membantah adanya setoran bulanan ke PAM Indramayu sebesar Rp3,7 miliar.
Di tengah polemik tersebut, warganet ramai-ramai meluapkan keluhan terkait pelayanan PAM Kuningan. Sejumlah netizen menilai kualitas air yang diterima pelanggan di Kuningan justru buruk, meski tarif yang dibayarkan tergolong mahal.
Salah satu akun media sosial bernama Nyai Mayo menuliskan keluhannya di kolom komentar. “Bayar mahal, air sering mati, kualitas air jelek, kiruh gaess,” tulisnya.
Keluhan serupa juga datang dari akun Sabilaa, ia menyebutkan pembayaran PAM Kuningan kini semakin melonjak. “PDAM tambah mahall menurutku yahh,” tulisnya.
Sementara akun Usep Ridwan, menyoroti perlunya audit terhadap PAM Kuningan. Ia mempertanyakan pengelolaan sumber mata air yang berada di wilayah Kuningan namun didistribusikan ke daerah lain.
“Perlu di audit, meski saya gak pakai air PDAM Kuningan, mata air yang dikelola oleh PDAM Kuningan dijual ke daerah mana aja, setoran berapa tiap kabupaten, masyarakat Kuningan harus tau, karena mata air berada di tanah leluhur Kuningan bukan mutlak milik PDAM,” tulisnya.
Senada akun diwaatara juga menuliskan “Audit pa, bukan suudzon tapi untuk memastikan kebenarannya”.
Sementara itu, para wakil rakyat belum merespon kondisi tersebut saat Kuninganmass.com meminta tanggapan. Beda halnya dengan forum pelanggan, Kuninganmass belum mengetahui orangnya. (didin)









