KUNINGAN (MASS) – Adalah Slamet Hadi Kusumah MTP, salah satu dosenProfi Teknologi Pangan Unisa Kuningan, yang mendapatkan sertifikat nasional.
Sertifikat itu, diperoleh dari Program Sertifikasi Kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan Direktorat Sumberdaya Dirjendiktiristek Kemdikbudristek Republik Indonesia.
Slamet Hadi, merupakan satu dari sepuluh peserta perwakilan kampus di Indonesia yang lulus mengikuti Uji Kompetensi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dari Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia.
“Sebelum uji kompetensi tentang CPPOB ini, sebelumnya ada pelatihan dulu bagaimana mengelolanya, mulai dari fundamental keamanan pangan, pelatihan keamanan pangan, studi kasus, penyusunan dokumen, dan lain sebagainya,” ujar Slamet, Kamis (27/10/2022) kemarin.
Hasil dari uji kompetensi tersebut, menurutnya, semua peserta yang lulus program berhak menyandang status ahli pangan dengan kompetensi CPPOB yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pihaknya juga berwenang untuk mendampingi dan membantu industri pengolahan pangan supaya bisa melakukan proses produksi yang baik dan benar sesuai aturan.
“Tujuan program ini untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas dosen yang tersertifikasi secara nasional dan internasional,” tuturnya.
Terpisah, Dekan Teknik Unisa Kuningan, Jaenal Gopur A.S., M.Si menambahkan, selain untuk meningkatkan kualitas tri darma di Unisa Kuningan, kompetensi dosen yang bersertifikat BNSP juga sangat sejalan dengan kebutuhan SDM di Kabupaten Kuningan yang berbasis pertanian dan pariwisata.
Menurutnya, untuk menghasilkan olahan yang maksimal dan bernilai ekonimis tinggi, hasil pertanian dan pangan yang merupakan kekayaan Kabupaten Kuningan mesti didukung oleh sumber daya manusia yang professional di bidang tersebut.
“Kami terus mendorong supaya mahasiswa dan dosen di kami, tidak terkecuali di Prodi Teknologi Pangan, supaya terus meningkatkan kapasitas atau kompetensi diri di bidangnya masing-masing. Masa depan pangan di Kuningan dan secara umum di Indonesia menanti kreatifitas tangan yang professional,” tuturnya.
Hal yang sama diungkapkan Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, S Ag M Si. Menurutnya, peluang peningkatan kapasitas dan potensi diri bagi dosen dan tenaga kependidikan sangat terbuka lebar, baik yang dilakukan secara individu maupun dipasilitasi pemerintah.
“Harapannya, seluruh dosen bisa memanfaatkan peluang tersebut supaya bisa memberikan nilai lebih, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, maupun pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya. (eki/rl)