KUNINGAN (MASS) – Pada Hari Santri Nasional, Jumat (22/10/2021) kemarin, MTsN 3 Kuningan menggelar peringatan berupa apel santri, di Aula Tsantika Jalan Mayasih no 880 Cigugur.
Apel Santri sendiri, diikuti ratusan siswa, dewan guru, dan tenaga kependidikan. Apel digelar dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Pelaksanaan apel dilakukan antusias oleh para siswa yang sebagian merupakan santri pondok pesantren. Pembacaan Ikrar Santri oleh Lili Sobarli siswa kelas 8 dibacakan dengan suara lantang dan berwibawa.
Dalam apel itu, juga dipakukan pembacaan Resolusi Jihad oleh L Sutrisno S Ag MA yang dalam peringatan hari santri itu, juga dipercaya sebagai ketua panitia.
Para siswa, juga terlihat semangat dan antusias menyanyikan lagu “Syubbanul Wathon” sambil mengibarkan bendera kecil berlogo ikhlas beramal yang merupakan symbol kebesaran Kementerian Agama, setelah amanat Kepala Madrasah.
Kepala Madrasah H. Soiman Iman Santoso S Ag MA dalam sambutannya mengatakan pada Peringatan Hari Santri Tahun 2021 kali ini, santri harus bisa menjaga marwah dan menjadi uswah (teladan) sebagai kader penerus para kyai dan ulama ahlusunnah wal jama’ah.
“Kedepan, dengan melimpahnya SDM santri harus dapat mengisi seluruh komponen bangsa dan Negara demi utuhnya NKRI yang berbasis religius. Sebagai santri yang juga sebagai pelajar harus mampu menguasai ilmu-ilmu keislaman di pesantren serta menguasai ilmu-ilmu umum di sekolah sehingga terjadi keseimbangan antara akal, ilmu,dan amaliah,” sebutnya.
Senada, ketua panitia L Sutrisno S Ag MA juga berharap, dengan momentum kegiatan dengan tema Santri siaga jiwa raga ini, para santri khususnya dilingkungan MTs Negeri 3 Kuningan siap untuk mengintegrasikan khasanah keislaman di zaman milenial seperti sekarang.
Sehingga, santri bisa mengaktualisasikan nilai-nilai keislaman seiring dengan zaman namun tetap teguh dengan tradisi-tradisi yang baik.
“Almuhafadzoh ‘ala qadimis shaleh wa akhdzu bil jadidil ashlah. Sebagai guru sejarah kebudayaan Islam, saya berkepentingan untuk menjelaskan peranan santri dalam lintasan sejarah di Indonesia salah satunya ya ini pergerakan santri nusantara, hingga sekarang alhamdulillaah bisa diperingati setiap tahunnya,” tutur mantan aktifis PMII yang kini menjabat senagai pengurus MWC NU Kecamatan Cipicung tersebut. (eki)