KUNINGAN (MASS) – Tahun ini, tepat dua tahun sudah bagi Luthfi Ahmad Fadhilah menjadi kepala sekola di MTS Daarul Quran Desa Cikubangmulya Kecamatan Ciawigebang.
Lelaki kelahiran tahun 1996 itu, menjabat kepala sekola pertama kali pada usia 23 tahun.
Pada kuninganmass.com, Luthfi mengaku awalnya baru mengajar pelajaran bahasa Indonesia 1 tahun, sebelum akhirnya dipilih menjadi kepala sekolah.
Pemilihan kepala sekolah yang dilakukan guru-guru itu, mempercayakan kapasitasnya untuk jadi kepala sekolah.
“Dikasih tanggung jawab besar. Karena kan, tidak semua mau dan tidak semua sanggup juga (jadi kepala sekolah),” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, adapula guru-guru yang usianya cukup jauh diatasnya. Tapi, kata Luthfi, para guru ternyata mempercayakan tanggung jawabnya itu padanya.
Luthfi sendiri, merupakan lelaki asal Sindangagung yang besar pendidikannya di kuningan.
Mulai dari SD N 2 Sindangagung, MTsN Sindangsari, SMK 3 Kuningan, hingga s1 di Uniku dan kini masih menempuh s2 di UGJ Cirebon.
Putra dari pasangan H Edi Budiman dan Hj Iis Aisyah itu, dipercaya memimpin sekolah yang bernaung dibawah yayasan.
Nama Daarul Quran sendiri, di Ciawigebang memang sudah cukup dikenal lama. Apalagi pondok pesantrennya, sudah berdiri sekitar tahun 1990-an.
Mts-nya sendiri, baru hadir sejak tahun 2011. Sedangkan MA-nya lebih baru lagi.
Sesuai namanya, di Daarul Quran (DQ), yang jadi unggulannya adalah program tahfidz. Selain itu, program kreatif lainnya ada di kegiatan ekskul Jurnalistik.
Program unggulan lainnya adalah di wirausahanya. Bahkan, tahun sebelumnya sekolah yang satu naungan dengan pondok itu mendapat juara di audisi 1 dan juara 3 di audisi 2, pada program OPOP Jawa Barat.
Selain diputar usaha, berkat intensif juara itu juga disalurkan untuk beasiswa terpilih. Apalagi, ide usaha itu memang awalnya dari siswa, termasuk OSIS.
“Di kita memang ada pondoknya, tapi gak semua mondok juga. Tapi yang ambil tahfidz, harusnya sambil mondok agar lebih terkejar,” ujarnya di akhir. (eki)