KUNINGAN (MASS)– Salah satu tantangan perdagangan di era globalisasi saat ini, berada dilingkup kawasan regional ASEAN.
Konsekuensi dari terbentuknya perdagangan global termasuk masyarakat ekonomi ASEAN, akan berimplikasi terhadap meningkatnya pergerakan arus barang, jasa, dan orang, khususnya diantara negara-negara ASEAN.
Hal itu, dikatakan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda, SH MSi, dalam sambutannya saat membuka kegiatan Pelatihan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Produk Ekspor Unggulan Kabupaten Kuningan, Selasa (21/9/2021), di Aula Grand Cordela Hotel, Jl. Siliwangi-Kuningan.
Melihat ketatnya persaingan pasar global, Wabup mengatakan, Indonesia tidak hanya menjadi sasaran pasar negara-negara ASEAN, melainkan turut mengambil peluang dengan mengekspor produk-produk unggulannya, termasuk dari Kabupaten Kuningan.
“Melihat realitas Kuningan saat ini, memang belum sampai tahap memuaskan. Masih banyak hambatan-hambatan yang dihadapi para pelaku usaha dalam menembus pasar ekspor. Padahal, kita mempunyai produk yang tidak kalah berkualitas,” tutur wabup.
Untuk itu, Wabup mengajak untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi produk-produk yang dihasilkan dengan menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada, sekaligus harus adanya sinergitas antara para pelaku usaha dan pemerintah.
“Saya berharap, melalui pelatihan ini, akan merangsang tumbuhnya para pelaku ekspor baru di Kabupaten Kuningan. Sekaligus akan memperoleh gambaran peta persaingan saat ini di Pasar global, sehingga kita mampu menyusun strategi yang tepat dalam menghadapinya,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, U Kusmana, SSos MSi didampingi Kabid Perdagangan Asep Tomi Novian SE menyampaikan, maksud dan tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha tentang perdagangan luar negeri.
Khususnya lajut dia, pengetahuan tentang pengembangan produk potensial ekspor daerah, khususnya olahan kopi, makanan olahan, batik, dan handycraft.
“Melalui kegiatan ini, juga para peserta akan diberikan pelatihan berproduksi yang baik, agar mempunyai produk yang berdaya saing tinggi dan berkualitas eksport,” ungkapnya.
Selanjutnya Kadis Kopdagperin berharap, melalui kegiatan tersebut, para peserta dapat menyerap materi yang disampaikan pihak narasumber, sehingga para peserta dapat menerapkannya dalam pengelolaan usahanya.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan bagi para pelaku usaha dari Kementerian Perdagangan RI, yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kuningan.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut, terselenggara atas kerjasama Balai Pelatihan Pengembangan Ekspor Indonesis (BPPEI) Kementerian Perdagangan dan Diskopdagperin Kabupaten Kuningan.
Diikuti peserta sebanyak 30 pelaku usaha olahan kopi, makanan, minuman, batik, dan handycraft. Adapun Narasumber dari BPPEI Kementerian Perdagangan RI. (agus)