KUNINGAN (MASS) – Untuk membangun upaya pencegahan korupsi, perlu adanya kolaborasi dan kekuatan anak muda.
Hal itulah yang mendasari Kuningan Institute, turut berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kolaborasi itu, digelar dalam sebuah acara integritytalk.id yang dilaksanakan sejak 13 September lalu dan digelar selama seminggu dengan metode daring.
Kegiatan pelatihan ini, dipandu oleh beberapa komunitas eperti Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dan juga Australias Indonesia Partnership For Justice (AIPJ).
Plt Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi, Insan Fahmi menyampaikan dalam pembukaan, pelatihan ini diikuti oleh sekitar 46 komunitas yang tersebar di Indonesia.
Hal ini, merupakan komitment KPK dalam upaya membangun kekuatan anak muda mencegah korupsi.
“Acara ini, merupakan gerakan anak muda supaya memiliki kesadaran akan nilai-nilai anti korupsi,” ujar insan.
Selain itu pula diharapkan mampu memberi dampak perubahan di daerahnya masing-masing.
Direktur SPAK Indonesia, Maria Kresentia juga menyebut, dalam kegiatan para peserta akan dibekali materi-materi yang memuat nilai-nilai anti korupsi.
SelanjutnyaKepemimpinan, Srategi Kampanye Kreatif, Penulisan Cerita Inspiratif, Gerakan Sosial serta Pelatihan Sebagai Alat Bantu Pendidikan Anti Korupsi.
Dirinya berharap, dengan pelatihan itu peserta bisa melakukan perubahan positif yang berkelanjutan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi, dan menciptakan ekosistem antikorupsi.
“Kami berharap nantinya para peserta ini bisa menjadi agen-agen muda yang diwakili oleh komunitasnya masing-masing untuk terus membicarakan, mempraktikan, dan menularkan nilai-nilai integritas melalui cara-cara yang populer dan menerangkan bahaya laten korupsi di komunitasnya masing-masing serta masyarakat umum,” sebutnya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Kuningan Institute Agus Kusman turut mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kegiatan IntegrityTalk.Id tersebut.
Dirinya merasa beruntung bisa turut serta, apalagi korupsi sangat rentan terjadi di setiap daerah.
Agus yang wajahnua mirip salah satu aktor sinetron preman pensiun itu berharap, setelah pelatihan mampu menularkan ke sekitarnya.
Lebih jauh, lajang asal Cilimus itu ngin kolaborasi ini menjadi langkah awal upaya pendidikan dan pencegahan anti korupsi yang lebih masif lagi.
“Harapan saya setelah mengikuti kegiatan ini adalah, mampu memahami dan menjadi agen-agen muda perubahan dalam upaya pencegahan anti korupsi di daerah kita yaitu Kabupaten Kuningan,” sebut jebolan S2 itu.
Selain itu pula semoga kegiatan kolaborasi ini menjadi langkah dalam pendidikan dan pencegahan perilaku korupsi di kalangan masyarakat. (Eki)