KUNINGAN (MASS) – Kedatangan tamu orang nomer 1 di Indonesia, Kabupaten Kuningan tampak sedang banyak berbenah, mulai dari para pejabat pemerintah hingga masyarakat dari berbagai lapaisan.
Menyoroti hal itu, Ketua Umum Damar Panalar Institute Yopi Lasmana juga turut menyuarakan kesenangan dan keresahannya sekaligus.
“Saya pribadi sebagai bagian dari masyarakat Kuningan sangat senang dan siap menyambut kedatangan tamu negara di wilayah kita tercinta ini,” ujarnya mengawali, Senin (30/8/2021) sore.
Dikatakannya, semua bagian wilayah yang akan menjadi destinasi presiden nampak aman, rapi, bersih dan indah.
Perbaikan demi perbaikan terus digalakan seperti beberapa ruas jalan yang akan di lalui rombongan RI 1.
Dengan sigapnya, masih penuturan Yopi, pemerintah mengkebut perataan jalan yang terlihat kurang baik menjadi baik, yang kurang rapih menjadi sangat rapih.
“Hal ini menjadi sangat menguntungkan bagi kami sebagai masyarat pengguna jalan untuk beraktifitas sehari – hari, saya merasa takjub dengan kesigapan pemerintah dalam hal pemberian pelayanan terhadap tamu negara yang entah menguntungkan atau tidak bagi si tamu,” tuturnya.
Namun, kata Yopi, di lain hal dirinya juga merasa miris. Karena, ketika masyarakat yang membutuhkan fasilitas umum seperti jalan, ternyata harus menunggu berbulan-bulan, bertahun-tahun.
“Bahkan harus menunggu dulu janji calon kepala pemerintahan di ruang publik pemilihan umum (itu juga kalo ada yang janji) , jika kami bertanya kapan jalan di wilayah kami.?Masyarakat hanya disuguhkan kata sabar sedang diajukan, nunggu dana nya dulu dan alasan-alasan lain nya,” paparnya.
Sedangkan saat ada tamu, yang minta pun tidak, tapi pemerintah terkesan “riweuh bisi teu kapeunteun”. Bahkan, dirinya bertanya, atau ada maksud tujuan lain dari sekadar penilaian kepala negara.
“Andai kesigapan seperti ini terjadi kepada kami masyarkat kecil mungkin kepercayaan kami akan lebih baik lagi terhadap pemerintah,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, beberapa ruas jalan memang dikebut pengerjaanya menjelang Presiden Jokowi datang. Seperti ruas Jl Mohammad Toha Desa Kasturi.
Sebelumnya, ruas jalan ini juga banyak diprotes pengguna jalan karena konturnya yang bergelombang, jauh dibandingkan Jalan Mohammad Yamin setelah perempatan.
Keluhan masyarakat soal jalan, kembali membesar saat ada kejadian kecelakaan di ruas jalan tersebut dekat kebun bambu. Tapi ternyata juga tak direspon cepat dan baru diperbaiki saat ini, menjelang Presiden ke Kuningan. (Eki)