KUNINGAN (MASS)- Bupati Kuningan H Acep Purnama sudah dipastikan gagal mengikuti vaksinais perdana. Rencana launching vaksin pada Kamis (28/1/2020) di UPTD Puskesas Garawangi.
“Secara pribadi saya siap untuk di vaksin tetapi secara anilisis kesehatan dan usia tidak di anjurkan untuk melaksanakan vaksin,” ujar bupati yang usaianya lebih dari 60 tahun, Selasa dala rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kuningan bertempat di Ruang Linggarjati Kuningan (26/1/12).
Untuk Kuningan sendiir mendapatkan 7.720 Vaksin untuk dua kali penyuntikan, dengan jarak 14 hari..
Sementara Kadis Kesehatan Dr Hj Susi Lusiyanti, MM menerangkan, rencana vaksinasi perdana ini akan di lakukan secara simbolis kepada 10 orang VVIP.
Mereka adalah diantaranya Wakil Bupati, Kapolres, Dandim, Kepala Pengadilan Negeri, Perwakilan MUI, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, Kepala Kemenag Kabupaten Kuningan, dan Perwakilan DPRD.
“Vaksinasi perdana ini bertujuan untuk memberi teladan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman,” jelasnya.
Menurut keterangan dr Susi vaksin akan datang Hari Rabu 27 Januari 2021, serta terdapat 50 Fasilitas Pelayan Kesehatan (Fasyankes) yang terdaftar dalam Pcare.
Diterangkan, Penyuntikan Vaksinasi pertama kepada 10 orang VVIP ini bertujuan untuk memberi contoh kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan masyarakat tidak takut untuk di vaksin,
“Vaksinasi ini akan berlangsung selama 1 tahun sampai Maret 2022,” tambahnya.
Untuk rencana vaksinasi yang tercatat dari data Nakes dari SISDMK berjumlah 4.187 sasaran (yang sudah punya E-ticket).
Tahap pertama akan dilaksanakan sebanyak 3.860 sasaran, dengan begitu terdapat 327 sasaran yang belum di vaksin pada tahap pertama.
Lebih lanjut dikatakan, awalnya, sasaran didapat dari sistem satu data vaksinasi covid-19 yang akan terhubung dengan Web pedulilindungi.
Dimana kata Susi, sasaran akan mendapatkan SMS Blast untuk menentukan tempat dan jam pelayanan.
Namun, kemudian pada pelaksanaannya terjadi banyak kendala sehingga data dikirimkan secara manual ke Dinas Kesehatan masing-masing kota/kabupaten).
Susi menjelaskan data sasaran diperoleh dari data SISDMK, yang sudah memiliki e-ticket akan melaksanakan vaksinasi ditempat kerja masing-masing.
“Dan yang belum terdaftar di SISDMK untuk mengajukan secara berjenjang melalui seksi SDMK Dinkes,” ujarnya.
Kemudian, sudah tertuang dalam SK yang ditandatangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan terdiri dari 37 Puskesmas, 1 Klinik Polres Kuningan, 1 klinik Kodim Kuningan, 1 Klinik Swasta Mitra Husada, 2 RSUD, dan 8 Rs Swasta.
Dikatakan, Tenaga Nakes yang sudah dilatih berjumlah 41 orang, di antaranya 37 Orang Koordinator Imunisasi Puskesmas, 2 Orang dari RSUD 45 Kuningan (Dokter dan Perawat).
Kemudian, 2 Orang dari RSUD Linggarjati (Dokter dan Perawat). Untuk tenaga nakes yang akan dilatih sebagai Vaksinator terdapat 270 orang.
Dr Benny menambahkan bahwa, vaksin dilaksanakan dua kali, karena apabila dilakukan hanya sekali akan timbul anti body hanya 50% sampai 60%.
Seharusnya anti body itu timbul sampai 95% dan itu harus dilakukan vaksin sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 14 -21 hari dan jenis vaksin yang di suntikan sama yaitu vaksin Sinovac.(agus)