KUNINGAN (Mass) – Tepatnya tanggal 21 April 2017, setiap tahun peringatan Hari Kartini diperingati dengan berbagai acara. Terutama even yang berkaitan dengan emansipasi atau kesetaraan gender, antara wanita dan pria.
Sosok Kartini kini menjadi simbol kesetaraan wanita dalam segi apapun. Begitu melegenda. Peringatan Hari Kartini pada 21 April biasanya dilaksanakan dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan wanita.
Setiap tahun diperingati, namun realitas yang terjadi saat ini masih banyak kekerasan yang dialami kaum wanita. Peringatan Hari Kartini seolah menjadi ritual seremoni saja. Belum banyak orang betul-betul meresapi perjuangan Kartini. Semoga tindak kekerasan itu musnah, dan harapan Kartini terwujud di era gobal ini.
Jika dulu kartini memperjuangkan hak-hak kaum perempuan melalui tulisan yang bertajuk tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Apakah yang mesti dilakukan oleh kaum perempuan masa kini dalam menghayati perjuangan kartini di masa lampau.
Jika dulu kartini menulis surat yang terkenal dengan judulnya habis gelap terbitlah terang. Apa perlu perempuan zaman kini menulis surat yang sudah mulai ditinggalkan karena adanya teknologi yang semakin canggih.
Apakah dengan update status di Facebook tentang perasaan atau pun segalanya yang berkaitan dengan kesehariannya, atau selfie lalu di upload di Instagram. Apakah cukup dengan hal itu?
Perempuan masa kini dapat menghayati segala perjuangan Kartini dengan meniru semangat Kartini supaya dapat mengharumkan bangsa Indonesia. Jika dulu Kartini memperjuangkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan, perempuan masa kini harus berpendidikam tinggi supaya dapat mengangkat derajatnya. Selain itu hal lainnya melalui berbagai karya nyata di berbagai bidang baik itu sosial, budaya, pekerjaan ataupun politik.***
Penulis: Siti Rohimah (Anggota Bidang Keperempuanan IMK)