KUNINGAN (MASS)- Untuk kesian kali, kembali beredar akun palsu Whatsapp Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH.
Kali ini oknum tak bertanggung jawab itu menggunakan foto profil wajah Bupati Kuningan menggunakan pakaian dinas berwarna putih.
Akun WA Palsu ini digunakan untuk modus minta bantuan dana yayasan mengatasnamakan Bupati Kuningan. Meski tidak ada korban namun sudah beberapa orang yang dihubungi.
“Kepada warga masyarakat kuningan di himbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Jika ada akun Facebook, Messenger atau WhatsApp mengatasnamakan Bupati Kuningan atau Pejabat lainnya, yang mengajak berkomunikasi bahkan meminta sesuatu untuk segera lapor,” sebut Plt Kadiskominfo Drs Dadi Haryadi melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kuningan Anwar Nasihin MSi , Jumat (13/11/2020 malam.
Anwar yang didampingi yang Kasi Kemitraan dan Kelembagaan Komunikasi Acep Tisna MH mengatakan, belakangan ini marak terjadi tindak penipuan melalui media sosial, baik itu Facebook messenger, WhatsApp maupun platform media sosial lainnya.
Tidak sedikit yang terperangkap oleh bujuk rayu pelaku kejahatan, dengan dalih anggota keluarga sedang mengalami kecelakaan, tengah dirawat, sedang menjalani operasi bahkan mengaku kehabisan pulsa.
Ia merincin berbagai modis yang digunakan pelaku untuk menjerat korban.Antara lain:
1.Dengan menggunakan nomor telepon/HP yang mengatasnamakan instansi atau perusahaan (perbankan, pusat perbelanjaan, dll). Isi pesannya agar kita melakukan update data diri (bila Anda nasabah bank), atau mengabarkan bahwa Anda menjadi penerima hadiah dari sebuah pusat perbelanjaan, dll. Jangan berikan bila pelaku meminta nomor kata sandi atau nomor kartu kredit Anda.
2.Dengan menduplikasi (cloning) akun media sosial Anda, khususnya Facebook, menggunakan profile foto Anda, mencuri data pribadi Anda, kemudian minta pertemanan dengan Anda. Setelah pertemanan diterima, Penipun menggiring Anda untuk berinteraksi secara santai. Secara perlahan dia menggiring Anda dan tanpa sadar Anda jatuh ke dalam perangkapnya. Dia mulai meminta bantuan sumbangan atau pinjaman dana.
3.Meretas (hack) akun media sosial Anda dan menggunakannya untuk menipu orang-orang yang berteman dengan Anda di akun media sosial Anda.
4.Memasang profil atau foto Anda di nomor WhatsApp pelaku atau FB. Lalu, dia melancarkan aksinya dengan meminta bantuan transfer pulsa atau uang sejumlah tertentu dengan dalih dia dalam kesulitan. Maraknya kasus pencatutan nama menggunakan akun palsu di media sosial terjadi di tanah air.
Modus pelaku biasanya menipu dan memeras korban dari pertemanannya. Bahkan bisa saja untuk menjatuhkan nama baik korbannya.
“Sekali lagi harus waspada jangan menjadi korban. Kalau ada apa-apa jangan langsun percaya,” ujarnya. (agus)