KUNINGAN (Mass)- Tahun 2017 Pemerintah meluncurkan program Siwab (Sapi Induk Wajib Bunting). Bagaimana pelaksanaan program ini di Kabupaten Kuningan?
Ternyata proses Siwab Tahap 1 sudah dimulai sejak Rabu (5/4/2017) dan akan berakhir pada tanggal 13 April. Dinas Pertanian Kuningan untuk mensukseskan Siwab bekerja sama dengan Balai Inseminasi Buatan dan Balai Veteriner Subang.
Agar proses inseminasi buatan ke sapi betina berjalan sesuai jadwal maka diterjunkan tiga tim. Tim 1 di sapi perah Kecamatan Cigugur, tim 2 sapi potong di Kecamantan Luragung dan maleber serta tim 3 di sapi potong Kecamatan Cibingbin.
“Untuk Kuningan Upsus Siwab (sapi indukan wajib bunting) targetnya adalah 9.300 akseptor atau sasaran sapi yang akan dibuahi,” ujar Kadis Pertanian Ir hj Triastami melalui Kasi Produksi Peternakan Suhyana SP kepada kuninganmass.com Jumat (7/4/2017).
Pria yang dipanggil Nana ini menerangkan, program ini bertujuan adalah percepatan peningkatan populasi, untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewan. Kemudian, program ini dilakukan dengan IB atau kawin alam dan menerapkan sistem manjmen produksi.
Diterangkan, meski target yang diberikan cukup besar namun pihak Distanakan optimis bisa mencapai target 5.000 ekor sapi. Di Kuningan sendiri sapi yang masuk ketegori bisa dibuahi atau sapi aseptor (betina) adalah 9.300 ekor.
Dengan jumlah seperti itu maka kata dia, target yang diberikan bisa teralisasi. Sebenarnya banyak faktor yang membuat sapi gagal bunting ketika diinseminasi yakni tidak streilnya ketika proses pembuahaan.
Kemudian lanjut Nana, telat ketika melakukan IB kepada sapi yang tengah birahi. Masa sapi mengalami birahi atau masa sabur sekitar 8-12 jam.
Pada saat ini peternak harus segera melapor ke petugas. Kemudian petugas akan melakukan perhitungan proses IB yang tepat. Ketika sapi birahinya naik mulai pagi hari maka proses IB yang tepat dilakukan pada sore hari.
Peternak bisa meminta bibit sapi yang baik sesuai dengan keinginannya. Pemerintah pun sudah menyiapakan bibit terbaik dari tiap jenis baik lokal maupun sapi luar negeri.
“Masa birahi sapi dalam sebulan adalah 21 hari, peluang untuk membuahi dengan suskes cukup terbuka, tinggal petugas yang melakukan proses IB lebih hati-hati,” sebutnya.
Dari 32 kecamatan tercatata 11 kecamatan merupakan sentra pengembangan sapi. Sedangkan di 21 kecamatan peternak sapi menyebar dan jumlah tidak sebanyak yang di 11 kecamatan.(agus)