KUNINGAN (MASS) – Perayaan Hari Jadi Kuningan tahun ini benar-benar hambar. Namun, semua memahami karena saat ini tengah pandemi.
Kalau tidak ada pandemi pagi yang cerah di tanggal 1 September biasanya Bupati, Wabup, Sekda dan para pejabat menggunakan delman ketika akan menghadiri rapat paripurna istimewa di DPRD Kuningan.
Dari deretan 15 delman yang digunakan ada satu delman yang diberi nama kereta/kareta kencana. Tidak banyak yang mengetahui bahwa barang itu hanya di gunakan satu tahun sekali.
Kereta kencana sendiri sudah ada sejak kepemimpinan Bupati Arifin Setiamihardja MM sekitar tahun 2000-an.
Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh kereta kencana itu beratnya 1,5 ton karena terbuat dari bahan yang kualitas bagus. Untuk menariknya dibutuhkan kuda khusus dengan dua kusir.
Setiap beres digunakan untuk Hari Jadi Kuningan, kereta kencana kembali disimpan di tempat khusus di kawasan Kelurahan Wunduhaji. Untuk memiliki kereta ini ternyata harus membeli dari Kabupaten Demak seharga Rp55 juta.
“Yang saya tahu sejak jaman Pak Bupati Aripin dibuat khusus kereta kencana dan hingga saat ini selalu digunakan untuk Hari Jadi Kuningan,” ujar Pemerhati Sejarah Kuningan Nding Masku, Senin (31/8/2020) malam.
Sementara itu, Sekretaris Persatuan Perdokar Kuningan, Toto, ia tidak mengetahui apakah ada perlakuaan khusus seperti kereta kencana di daerah lain. Namun, yang pasti hanya digunakan satu tahun sekali.
Bukan hanya digunakan pada saat dari Pendopo ke Gedung DPRD, tapi juga dari Gedung DPRD ke Lokasi Saptonan di Open Space Kertawangunan Kecamatan Sindangagung.
Sementara itu, pada tahun 2019 Agung dan Jajang yang menjadi kusir mengaku, untuk menarik kereta kencana kuda yang digunakan tipe kuda khusus yakni yang kuat. Sebab, berat kereta 1,5 ton ditambah empat penumpang.
“Yang jadi kusir sejak Bupati Pak Aang adalah kakak saya Aa Jajang, Kalau saya baru-baru ini jaman Pak Acep. Saya sangat bangga dipercaya menjadi kusir kereta kencana,” jelasnya. (agus)