KUNINGAN (MASS) – Kelompok KKN 50 Universitas Kuningan yang di tempatkan di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur berjumlahkan 18 orang. Kelompok ini dibawah naungan Dosen Pembimbing Lapangan Fahmi Yusuf MMSI.
Kelompok KKN 50 Uniku melihat Desa Cisantana memiliki banyak sekali potensi yang dimilikinya mulai dari pertanian, perkebunan, pertenakan dan yang paling populer dari desa Cisantana adalah pariwisatanya yang sudah banyak orang mengetahui.
Pada program kerja kelompok KKN 50 telah melakukan observasi potensi dari berbagai sektor, dan menemukan potensi salah satunya dari olahan jahe.
Kelompok KKN 50 melihat beberapa masyarakat melakukan swasembada pangan dipelataran rumah, diantaranya sayuran dan jahe yang ditanam menggunakan metode penanaman di polibag.
Dari hasil observasi tersebut kelompok KKN 50 Uniku memutuskan untuk membuat olahan dari jahe. Hal ini karena potensinya sangat bagus.
“Maka dari itu kami kelompok KKN 50 uniku berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK yang di ketuai langsung oleh ibu kepala desa untuk membuat jahe susu,” ujar Ketua KKN 50 Uniku Emanuel Stenly Darius.
Darius mengatakan, nama branding dari jahe susu yang dibuat oleh kelompok KKN 50 Uniku dan ibu PKK Cisantana adalah Gimici kepanjangan dari “Ginger Milik Cisantana”.
Kelompok KKN 50 bukan hanya memunculkan prodak jahe susu saja. Namun melakukan observasi di beberapa sektor lainnya dan menemukan hasil untuk melakukan konservasi untuk penghijauan di Cisantana.
Dengan melakukan penanaman bibit 1.000 pohon. Salah satu-satunya di tanam di area tempat wisata Sukageri View.
Pada proses penanaman mengundang Kepala Desa Cisantana, BUMDes, Karang taruna, pengurus Sukageri view, Camat, Polsek dan Koramil kecamatan Cigugur.
Banyak sekali masukan yang disampaikan Kepala Desa Cisantana Ano kepada kelompok KKN 50 terkait kegiatan KKN tahun ini karena berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan kami berharap banyak prodak Gimici ini bisa di poduksi dalam jumlah yang besar,” ujar Kades Ano.
Ano berharap temen-temen mahasiswa walaupun sesi KKN sudah beres 13 hari. Namun, jangan sampai meninggalkan begitu saja, tetap juga komunikasi.(agus)