Wujudkan Ciremai Zero Fire 2020, Bersihkan Jalur Sekat Bakar
KUNINGAN (MASS) – Gerakan untuk mewujudkan Ciremai Zero Fire 2020 terus digalakan oleh berbagai pihak karena kebakaran lahan dan hutan menjadi tanggungjawab semua pihak.
Persiapan pun semakin matang dengan terus dilakukan persiapan baik sarana maupun pembersihan jalur sekat bakar yang ada di kawasan TNGC.
Pembersihkan jalur sekat bakar dilakukan oleh Kodim Kuningan Rabu (5/8/2020) pukul 09.00 WIB. Pembersihan dilakuka bersama BTNGC , Perkumpulan masyarakat Urban Palutungan, Obyek Daya Tarik Wisata Alam Pasirbatang Karangsari,SILAT (Siliwangi Adventure Trail)
Sekat bakar berfungsi untuk pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kuningan khususnya kawasan TNGC.
Adapun kawasan TNGC membentang dari objek wisata Palutungan Kecamatan Cigugur sampai dengan objek wisata Karang Luhur Kecamatan Darma (panjang +/- 10 Km dengan lebar 3 M)
“Kegiatan pembersihan jalur garis yang berfungsi sebagai sekat bakar yang dilaksanakan oleh Kodim merupakan upaya dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kuningan yang merupakan salasatu wilayah rawan kebakaran,” ujar Dandim Kuningan Letkol CZI Karter Joyi Lumi.
Jalur garis selain difungsikan sebagai sekat bakar dapat digunakan sebagai wisata off-road dan trail adventure serta sepeda downhill di wilayah Kuningan.
Sementara itu, Fire Boss yang juga Humas BTNGC Agus Yudantara sudah sebulan kemarau melanda wilayah gunung Ciremai. Dalam sebulan penuh pihaknya bersama multipihak seperti TNI, Polris, BPBD Perum Perhutani, dan pemerintah daerah melakukan upacaya pencegahan kebakaran hutan (karhut).
Selain instansi, antisipasi karhut juga melibatkan masyarakat Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC), Masyarakat Peduli Api (MPA), Masyarakat Mitra Polhut (MMP), LSM Aktivitas Anak Rimba (Akar), dan relawan.
“Kami bersama masyarakat dan relawan terus membuat dan memelihara sekat bakar kuning dengan target minimal 14 kilometer dan lebar 4 sampai 5 meter,” ujar Agus.
Agus menambahkan, prioritas pembuatan dan pemeliharaan sekat bakar kuning tersebut berada di wilayah utara Ciremai.
“Selain sekat bakar kuning, posko pengendalian karhut pun sudah aktif 24 jam untuk memantau situasi dan kondisi area rawan karhut,” tambahnya.
Masih menurut Agus, ada 18 titik posko di Kuningan dan Majalengka yang secara bergantian di isi petugas, masyarakat, dan relawan.
“Tahun kemarin luas kebakaran mencapai 1.045,54 hektare. Tentu tak ada yang menginginkan itu terjadi lagi tahun ini. Maka kita harus lebih waspada ,” tandasnya. (agus)