KUNINGAN (MASS) – Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Sadam Husein turut mengomentari penanganan covid dari segi bantuan yang terjadi di Kabupaten Kuningan. Menurutnya, hingga saat ini, database penerima prioritas masih saja belum beres dan menjadi PR yang belum terselesaikan.
Hal tersebut, didapatinya dari aduan yang masuk ke Posko Advokasi Pemuda Muhammadiyah Kuningan akan tumpang tindihnya sumber data penerima manfaat, antara lembaga satu dengan lainya, sehingga membuat fenomena sosial baru yakni kegaduhan di akar rumpun masyarakat karena merasa tidak adil.
Sadam sendiri mengutarakan hal tersebut, setelah sebelumnya, Pemuda Muhammadiyyah menyalurkan 350 logistik di wilayah Kabupaten Kuningan.
Disebutkannya, paket tersebut merupakan hasil dari sinergitas linieritas pengrus daerah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sehingga diberikan amanah oleh Aslog Polri untuk distribusi logistik.
“(Tidak lupa, red) kami sampaikan kepada Polres Kuningan melalui satuan lalulintasnya yang membantu kami dalam pendistribusian,” ujarnya setelah pendistribusian logistik, Rabu (1/7/2020).
Dijelaskan Sadam, pihaknya kini terus berusaha memberikan apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat, terutama memenuhi hajat hidup di tengah pandemi. Pihaknya, terus berupaya ikut serta meringankan beban masyarakat melalui langkah-langkah advokasi.
“Sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lainya, hadist yang diriwayatkan At-tabrani ini adalah bahan bakar bagi Pemuda Muhammadiyah Kuningan untuk terus berhidmat melakukan kebermanfaatan sekecil apapun yang bisa kami lakukan untuk membatu masyarakat kuningan di tengah ujian pandemi covid-19,” tuturnya.
Lebih lanjut, disebutkan Sadam, haram bagi Pemuda Muhammadiyah berdiam diri ketika di samping kanan, kiri depan belakang masih berjumpa dengan masyarakat yang mengeluh karena kekurangan pangan, gundah karena tidak bisa memberi nafkah keluarga juga resah akan keberlangsungan hajat hidup keluarganya kedepan.
“Kami (Pemuda Muhammadiyah, red) juga terus mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin melakukan protokol kesehatan, covid-19 belum selesai, masih perlu kewaspadaan dari kita semua. Physical distancing dan sosial distancing masih perlu didisiplinkan, kesadaran kita sangat menentukan lama tidaknya pandemi ini berlalu,” ucapnya di akhir. (eki)