KUNINGAN (MASS)- Malang benar nasib Bambang Purwanto warga Lingkungan Pasapen RT 002/004 Kelurahan/Kecamatan Kuningan. Disaat yang lain mendapatkan bantuan justri ia malah gigit jari.
Padahal sejak tiga bulan lalu ia tidak bekerja sebagai tukang urut karena Kuningan menerapakn KWP dan PSBB. Ia biasanya bekerja muali sore hingga malam hari.
“Saya korban terdampak corona karena banyak warga yang enggan memakai jasa saya karena takut. Sebelunya, ada yang memesan tapi saya tidak bisa keluar rumah akibat KWP dan PSBB, dimana tiap gang di portal,” ujar ayah empat orang anak itu kepada kuninganmass.com, Rabu (27/5/2020).
Anehnya lagi meski terdampak, Bambang yang menumpang di ibu mertuanya mengaku, tidak pernah mendapatkan bantuan, meski bantuan yang dia dengar sangat banyak.
Pihak kelurahan hanya meminta data tanpa ada kelanjutan. Padahal ia perlu makan dan membiayai kehidupan rumah tangga.
Ia mengaku, yang paling menyakitkan adalah orang lain yang dari kemampaun ekonomi lebih dari dirinya justru mendapatkan bantuan. Menurutnya hal itu tidak adil.
“Saya kalau punya tidak pernah minta dibantu karena jasa dari mengurut/pijat pun cukup. Tapi kan kondisinya seperti ini ada wabah. Tolong bantu saya,” ucapnya mengelas.
Bambang mengaku, untuk mempertahankan hidup ia jalani berbagai pekerjaan. Pernah ia menyabit rumput namun hanya satu hari, setelah itu tidak ada lagi.
“Sekali lagi saya mohon diperhatikan dan dibantu. Harus kemana lagi karena saya butuh makan,” pungkasnya.
Sekedar informasi, sebelum pendemi, Bambang tidak pernah sepi order, setiap hari selalu ada yang menggunakan jasanya. Bahkan, untuk Sabtu dan Minggu selalu penuh. (agus)