KUNINGAN (Mass) – Sempat munculnya komentar adanya kesan rivalitas antar kader di tubuh PDI Perjuangan, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE menepisnya. Zul sapaan akrab politisi senior PDIP itu menegaskan, tidak ada rivalitas antar kader di internal PDI Perjuangan.
“Jadi tidak ada rivalitas antara kader sekandang (internal PDIP), apalagi disebutkan ada rivalitas Edo dengan Acep. Justru partai itu mengintruksikan kepada siapa saja yang mau mencalonkan, apakah itu mencalonkan bupati/wakil bupati untuk melakukan sosialisasi,” ucap Zul saat memberikan keterangan persnya di gedung DPRD setempat, Selasa (14/3).
Media sosialisasi yang dipergunakan itu sendiri kata Zul, partai membebaskan bagi setiap kadernya, sepanjang tidak menentang aturan partai. “Silahkan mau pasang baligho, membagikan kalender, pasang stiker dan lainnya silahkan, hanya sesuai dengan aturan partai,” tukasnya.
Karena saat ini belum ada penetapan bakal calon, Zul mempersilahkan bagi setiap kader PDIP untuk memasang tanda gambar dengan tagline sesuai keinginan masing-masing. Tapi ingat, tidak menyebutkan calon atau bakal calon.
“Kalau mereka sudah memasang gambar, orang juga akan paham, apalagi dengan warna-warna dominan, oh dia akan mencalonkan darimana misalnya. Jadi sekali lagi, tidak ada persaingan diantara keduanya (Edo dan Acep),” tegasnya lagi.
Soal pemasangan gambar Edo di sejumlah billboard yang sempat dikomentari Bupati Kuningan, Zul merasa sedikit menyesalkan atas sikap Bupati Kuningan yang seharusnya tidak sereaktif itu, apalagi hal itu dinilai tidak melanggar aturan.
“Nah justru memang, saya agak menyesalkan dengan sikap bupati yang seharusnya tidak perlu sereaktif itu. Apalagi tidak melanggar aturan, kalau mau bicara tentang PAD yang berkaitan dengan gambar-gambar, kenapa harus reaktif sekarang, dari dulu juga kan banyak billboard dengan tanda gambar tokoh, yang memang pasti ujungnya pasti urusan politik, ada kan salah satu partai baru yang terpampang di billboard raksasa, kok tidak dipersoalkan hampir di semua titik-titik strategis,” ungkapnya.
Itupun kata Zul, kalau misalnya berbicara dalam konteks ekstensifikasi pajak. (andri)