KUNINGAN (MASS)- Total ada empat orang pasien yang dinyatakan sembuh yakni dua positif hasil swab dan dua positif hasil. Untuk positif corona atas nama Dastim warga Cilebak dan Jaja Selajambe.
Kuningannmass.com berkesempatan mewancarai Jajang pada Kamis (30/4/2020). Pria lajangan ini menceritakan dari awal sakit hingga pada Rabu ia diperbolehkan pulang ke rumah setelah dinyatakan sembuh.
“Tanggal 20 Maret, saya demam terus di bawa ke Puskesmas Selajambe. Setelah di periksa, saya terkena DBD. Setelah di rawat di puskesmas, ternyata trombosit saya turun drastis. Terus di rujuk ka RSUD 45 tanggal 24 Maret,” ujar Jajang mengawali cerita.
Diterangkan, selama penyembuhan DBD, ia di tes swab. Hal ini karena tanggal 17 Maret baru dari Cikarang Bekasi. Padahal di Cikarang hanya satu malam. Ia Berangkat tanggal 15 Maret, tanggal 17 Maret jam 01.00 sudah di rumah lagi.
“Nah abis pulang dari Cikarang teh, saya begadang terus . Jadi imun tubuh melemah. Terus kena DBD. Mungkin selain imun melemah si virus juga aktif di tubuh,” ujarnya lagi.
Jajang mengatakan, tujuan ke Cikarang hanya bermain ke kontrakan teman dan hanya kontak dengan teman. Ia mengaku tidak kemana-man selain ke bank selama 1 jam.
“Saya juga aneh dari mana virus itu nempel ke saya. Nah pas di tes swab pertama kan masih penyembuhan DBD, terus hasil nya positif. Saya awal tidak kaget soalnya kondisi sudah mendingan . Terus dipindah ruangan ke RS Khusus Corona,” jelasnya.
Jajang mengaku, yang membuat ia shock adalah bukan karena virus corota tapi kasihan dengan keluarga. Ia takut mereka dikucilkan oleh warga. Namun, setelah keluarga mengikuti rapid dan hasilnya semua negatif.
Singkat cerita kondisi semakin membaik. Namun ketika minta pulang ke perawat yang sering meriksa. Ia dilarang pulang karena harus menunggu 2 Kali tes swab negative baru bisa pulang.
Ia mengaku, merasa jenuh tinggal di rumah sakit selama sebulan lebih. Selain ibadah yang dilakukan adalah bermain ponsel, ngobrol dengan pasien yang lain dan juga berolahraga agar badan tidak pegel.
“Doa keluarga, teman dan kerabat yang membuat saya kuat. Selain itu juga dorongan para petugas medis yang menghibur dan memberikan motivasi. Mereka memang layak disebut pahlawan. Saya jujur sangat berterima kasih kepada petugas yang sudah sabar merawat saya,” jelasnya dengan suara bergetar terharu.
Sampai kapan pun lanjut dia, apa yang mereka lakukan akan selalu diingat. Jajang mengaku hanya bisa mendoakan agar apa yang mereka lakukan menjadi amalan dan dibalas oleh Allah SWT.
Begitu hasil swab dua kali negatif, Jajang pun bersorak girang dan ia pun Rabu (29/4/2020) jam 15.00 WIB dipebolehkan pulang ke kampung halamannya. Meski optimis bakal negatif namun sempat was-was karena harus dua kali negatif.
“Yang saya optimis adalah saya mendapatkan perawatan yang maksimal dan juga kondisi badan sudah sehat. Maka, meski ada cemas namun selalu yakin dan memang terbukti. Sekali lagi terima kasih kepada bupati dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,” jelasnya.
Meski sudah dinyatakan sembuh, namun ia memutuskan untuk tidak keluar rumah. Selain menjalankan ibadah puasa juga memanfaatakan berkumpul dengan orang terdekat setelah sebelum di rawat RS.
Pada kesempatan itu, Jaja menampik kalau di RS ek Citra Ibu banyak hantunya. Selama nyaris sebulan penuh ia dirawat tidak merasa ada yang menggangu baik penampakan atau suara-suara.
“Saya berpesan kepada mereka yang terpapar virus jangan panik karena corona bukan aib. Bisa sembuh seperti saya. Namun, ikuti mekanisme yang sudah ditentukan, ” pungkasnya. (agus)