KUNINGAN (Mass)- Kades Sakerta Timur Kecamatan Darma Cucu Sudrajat melarang warga untuk terjun ke jalan guna mengatur arus lalu lintas di jalur alternatif Jagara- Cageur. Tindakan ini diambil karena banyak warga yang dengan iklas membantu justru mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
Tidak jarang dari warga itu mendapatkan tisu, biji salak, bungkus rokok kosong. Bahkan, ada pemberian dari pemilik mobil mewah ternyata yang diberi adalah uang recehan Rp100 dan kena ke bagian muka warga.
“Terpaksa saya bubarkan para Pak Ogah yang berada di Sakbar, Saktim, Jagara. Alasanya bukan masalah uang karena ngasih gak ngasih tidak masalah bagi warga,” ucap Cucu kepada kuninganmass.com, Senin (13/3/2017).
Diterangkan, alasan dibubarkan sementara adalah untuk memberi pelajaran kepada para pengguna jalan yang sombong dan angkuh tidak menuruti yang mengatur lalulintas. Padahal warga dengan iklas membantu pengendara.
“Pokoknya sangat melecehkan dan membuat kami sakit hati. Maka kami biaran mereka merasakan bagaimana tidak ada yang mengatur,” sebutnya.
Cucu menyebutkan, ada salah satu pengendara yang angkuh dan pengendara itu bilang tidak diatur juga bisa sendri. Kemudian, juga ada mobil mewah yang di Stop di Pos buka-tutup eh maksa dan nyaris menabrak pengatur lalulintas.
Kades yang selalu tampil dengan stelan pangsi dan ikat kepala itu menerangkan, pasca warga tidak turun ke jalan sudah banyak mobil mengalami kecelakaan, baik itu terperosok, masuk ke sawah bahkan mogok.
Meski merasa kasihan namun ia akan membiarkan mereka mengatur sendiri. Warga masih sakit hati dengan perlakuan pengendara yang banyak melecehkan.
“Bukan hanya warga, saya sebagai bapak-nya warga merasa sakit hati dan murka, maka saya biarkan saja tidak diatur,” sebut Cucu lagi.
Sekedar informasi jalur alternatif Jagara-Cageur selain curam juga sempit. Apabila pengendara tidak hati-hati maka mereka bisa terjerumus masuk ke Waduk Darma. Kalau sudah seperti itu maka nyawa bisa taruhannya. (agus)