KUNINGAN (MASS) – Dalam merealisasikan bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak Covid-19, muncul satu saran kepada pemerintah. Bansos tersebut diharapkan berbentuk uang tunai, bukan sembako.
Usulan ini disampaikan Rudi Idham Malik, ketua LSM Geram (Gerakan Rakyat Marginal). Dia memiliki dasar pemikiran agar bansos yang dikenal dengan istilah jaring pengaman sosial tersebut lebih efektif.
“Dalam rangka penanganan covid 19 pemerintah harus lebih memperhatikan semua aspek termasuk para pedagang pedagang kecil untuk lebih kepada penguatan ekonomi di bawah,” ujar Rudi, Rabu (22/4/2020).
Atas dasar tersebut, ia menyarankan agar bantuan untuk jaring pengaman sosial lebih baik diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa membeli kebutuhan hidupnya sesuai dengan kebutuhannya.
“Kan ada saja mungkin masyarakat tidak suka mie instan dan kornet. Kalo diberikan secara tunai merka bisa memilih bisa beli tempe, tahu, sayuran, ikan asin dan aneka pilihan lainnya di warung-warung kecil yang ada di lingkungannya,” argument Rudi.
Disamping itu juga, para pedagang kecil akan merasakan imbas positif dengan dipegangnya uang tunai oleh masyarakat. Sebab lewat uang tunai tersebut maka terjadi perputaran uang yang bisa dirasakan meskipun tidak besar.
“Sama-sama untuk menyambung hidup. Terjadi perputaran yang menguntungkan semua. Pemerintah juga kan gak usah ribet lagi belanja, ngangkut, mungkusin dan lain-lain. Kalau berupa uang tunai kan simpel,” paparnya.
Bukan hanya itu, dengan sembako yang diadakan pemerintah, Rudi menduga hanya satu bandar saja yang merasakannya. Sebab ia berpikir, tidak mungkin pemerintah belanja ke banyak bandar.
“Dalam situasi pandemi seperti ini, alangkah bijak jika pemerintah juga memikirkan pedagang kecil di tiap desa. Mereka itu wong cilik. Mending kalau pedagang kecil tersebut terdata sebagai penerima. Kalau ternyata gak kan kasihan,” pungkasnya. (deden)