KUNINGAN (MASS) – Pengobatan bekam adalah pengobatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Maka, meski ilmu medis terus berkembang, namun pengobatan ini tidak pernah padam. Bagaiman pengonata ini di Kabupaten Kuningan?
Kuninganmass.com berkesempatan mewawancarai salah satu praktisi pengobatan alternatif bekam. Ia adalah Ahmadi, seorang warga Desa/Kecamatan Subang .Pengobatan yang dikenal sebagai hijamah tersebut, terkenal karena prosesnya yang unik dan berdarah.
“Bekam itu kan sebenarnya mengeluarkan darah kotor, toksin. Karena biasanya penyakit itu datangnya dari sana, penyumbatan darah, darah kotor,” ujarnya Rabu (15/4/2020) malam.
Dijelaskan ayah dari dua anak tersebut, asal mula penyakit yang sering ditanganinya bersumber dari pola hidup yang kurang sehat serta konsumsi makanan yang tidak baik dan berlebihan. “Alhamdulillah, sampa dokter pun pernah saya bekam,” terangnya saat ditanyai pengalaman melakukan bekamnya.
Ahmadi sendiri mengaku belajar di salah satu klinik luar kota selama satu tahun. Proses belajar yang dienyamnya pada tahun 2007 tersebut, membuatnya bisa mendeteksi gejala dan menangani pasien. Ia menyebutkan, mempunyai sertifikat khusus ketika pelatihannya selesai.
“Sebenarnya kan ini sesuai arahan nabi, bahwa pengobatan utama itu ya bekam atau hijamah, dan meminum madu,” jelasnya
lebih lanjut. Kuninganmass.com berkesempatan melihat langsung praktik bekam. Dengan menggunakan bulat dan ditempelkan pada bagian-bagian belakang tubuh, seperti punggung, dan pinggul, terlihat alat berbentuk bulat tersebut seperti menyedot permukaan kulit sehingga memerah.
“Ada yang tidak pakai jarum, biasanya cuman ngangkat angin aja. Ada juga bekam basah, yang pake jarum itu, keluar darah,” tuturnya.
Pria yang sudah menikah ini menyebut, saat ini beberapa orang dengan rutin melakukan bekam. Satu tahun sekitar 3 sampai 6 kali.
Pria yang pernah berkalana ke berbagai daerah itu, menceritakan sering menangani penyakit berat dengan intensitas yang lebih sering, seperti struk dan penyakit berat lainnya. “Selain di Kuningan, saya juga pernah dipanggil untuk melakukan bekam ke Jepara, biasanya yang sudah tahu,“ imbuhnya.
Dalam melakukan bekam, dirinya menjamin kebersihan dan kestreilan alat yang dgunakan. Selain wadahnya yang dibersihkan alkohol, jarum yang digunakan juga sekali pakai.
Mengenai tarif bekam, Ia tidak mematok harga sama sekali, hanya menerima jika memang diberi dan itupun sifatnya seikhlasnya. (eki)