KUNINGAN (MASS)- Peran petugas yang terlibat dalam penanganan kacus Covid-19 di Kabupaten Kuningan sangat besar. Namun, peran mereka nyaris terlupakan karena selama ini banyak fokus kepada kasus corona dan juga penangananya.
Ketika jumlah perantau yang mencapai puluhan ribuan para petugas di posko chek poin bertarung nyawa. Mereka dengan bermodalkan masker melakukan penyemprotan disinfektan di bilik sterilisasi dan pengukuran suhu. Amankan mereka dari paparan virus corona?
Tentu semua berdoa agar mereka selalu sehat. Mereka itu kurang tidur. Terkadang jam makan terlewatkan untuk bekerja. Tapi mereka mengedepankan tugas.
“Karena baju orange melekat dengan kemanusaian Insya Allah harus siap jihad. Bagi saya setiap profesi ada resiko. Yang penting sehat semuanya baik yang dijaga maupun yang menjaga,” ujar Yayat salah satu Petugas Pusdalops BPBD Kuningan, Senin (30/3/2020).
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Agus Mauluin SE mengatakan, para petugas yang berada di posko bekerja dibagi dua shif. Namun, pada saat perantau membluak seperti saat ini bekerja 24 jam.
“Pokoknya doakan kami karena ini demi kita semua agar Kuningan aman dan jumlah kasus tidak meningkat lagi,” jelasnya.
Terpisah, Ketua IDI Kuningan dr Asep Hermana menerangkan, banyak warga Kuningan ketika diperiksa berbohong. Mereka tidak mengaku bahwa sudah pulang dari zona merah. Baru mengaku setelah merasakan sakit.
“Masih banyak pasien dan keluarganya yang berbohong ketika ditanya keterkaitannya dengan covid 19. Jujurlah hal ini agar pertolongan lebih tepat dan cepat serta agar penularan langsung bisa dibatasi,” tandas Asep.
Asep yang merupakan pituin Garut itu meminta kepada warga untuk mendoakan petugas medis selalu sehat. Sebab, mereka menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus covid.
“Doakan kami agar bisa memutus mata rantai virus di Kuningan. Saya minta warga diam di rumah,” jelasnya. (agus)