KUNINGAN (MASS)- Virus Corona menjadi pembicaraan tingkat dunia bahkan sampai ke pelosok desa. Diketahui virus ini mewabah di Wuhan, China pada bulan Desember 2019.
Lalu pada awal Januari ini WHO sudah mengidentifikasi virus tersebut sebagai Novel Coronavirus atau 2019-nCoV kemudian pada Februari WHO mengumumkan nama resmi virus ini adalah COVID-19.
Sontak Virus Corona ini menjadi perhatian seluruh pemegang kebijkan diberbagai negara termasuk di Indonesia. Dari mulai tingkat pusat sampai daerah semuanya memberikan intruksi-intruksi sebagai langkah antisipasi.
Begitu juga tidak tertinggal pemerintah kabupaten Kuningan melalui surat edaran bupati yang viral di media sosial mengeluarkan kebijakan tentang menghentikan sementara penyelanggaran Hari Bebas Kendaraan Bermotor/ Car Free day sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Namun tiba-tiba terbesit dalam benak penulis, “Virus Corona, virus yang mematikan yang ditakuti, tapi ‘Virus Na Roko’(zat yang terkandung di dalam rokok), virus yang mematikan yang diproduksi, dibeli dan dikonsumsi”.
Tidak ada kaitannya memang, karena zat berbahaya yang ada dalam rokok bukanlah kategori keluarga virus. Namun apakah harus berubah menjadi virus dulu agar ditakuti? Bukankah setidaknya sebanyak 20% kematian akibat penyakit jantung terkait langsung dengan kebiasaan merokok? .
Oke anggap saja anda tidak tertarik untuk merenungi, “Virus Corona, virus yang mematikan yang ditakuti, tapi ‘Virus Na Roko’ virus yang mematikan yang diproduksi, dibeli dan dikonsumsi”, karena tidak ada hubungannya.
Namun tahukah anda bahwa Nikotin yang ada di dalam rokok berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, termasuk imun. Kalau sistem imunitas tubuh lemah maka sangat mudah untuk Virus Corona masuk kedalam tubuh.
Baik kita save dulu pembahasan terkait Virus Corona dengan ‘virus na roko’. Penulis ingin sedikit berbagi tips menghadapi penyebaran wabah COVID-19. Pertama, laksanakan intruksi-intruksi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan yaitu; rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Gunakan masker apabila anda sedang batuk atau pilek, begitu juga dianjurkan konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, rajin olahraga dan istirahat yang cukup, serta sebisa mungkin stop merokok (nyambung lagi kan?). Itu semua dimaksudkan agar sistem imunitas tubuh kita menjadi kuat.
Kedua, yang tidak kalah penting dari yang pertama adalah berdoa. Kita sebagai umat beragama yang meyakini akan adanya perlindungan dan pertolongan Tuhan, maka wajib bagi kita dalam menghadapi wabah COVID-19 ini berdoa kepada Tuhan. Sungguh semuanya, yang terjadi di alam raya ini ada di dalam kendali Tuhan. Keyakinan tersebut yang harus ada dalam setiap kita saat berdoa.
Sebagai seorang muslim, banyak bacaan doa yang telah diajarkan Nabi Muhammad agar dijauhkan dari setiap wabah termasuk wabah COVID-19. Anda tinggal ambil HP dan cari di mbah google, maka akan muncul doa-doa tersebut.
Namun jika anda kesulitan untuk menghafalkan doa-doa tersebut, maka cukup dawamkan (seringkan) baca surat-surat triqul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas). Karena di dalam ketiga surat tersebut terdapat doa memohon perlindungan kepada Allah.
Khususnya pada surat Al-Falaq, terdapat lafadz “min syarri ma kholaq” yang artinya memohon perlindungan kepada Allah “dari semua kejahatan apa-apa yang telah Dia (Allah) ciptakan”. Ayat yang pendek ini mengandung isti’adzah dari kejahatan semua makhluk termasuk makhluk bernama Virus Corona.
Al-Hasan Al-Bashri berkata : “Jahannam dan iblis beserta keturunannya termasuk apa yang telah Dia ciptakan.” Kejahatan diri kita sendiri juga termasuk di dalamnya, bahkan ia yang pertama kali masuk dalam keumuman kata ini (ma kholaq), sebagaimana dijelaskan Syaikh al-’Utsaimin. Hanya Allah yang bisa memberikan perlindungan dari semua kejahatan, karena semua makhluk di bawah kekuasaanNya.
Berkaitan dengan triqul tersebut At-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu hadits berikut;
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ مِنْ عَيْنِ الْجَانِّ وَعَيْنِ الإِنْسِ, فَلَمَّا نَزَلَتْ الْمُعَوِّذَتَانِ أَخَذَ بِهِمَا, وَتَرَكَ مَا سِوَى ذَلِكَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari mata jahat jin dan manusia. Ketika turun al-Mu’awwidzatain, beliau memakainya dan meninggalkan yang lain”.
Ketiga, jauhi kegiatan-kegiatan yang merusak (maksiat). Karena bisa jadi wabah ini Allah turunkan sebagai peringatan kepada kita yang sudah melampaui batas. Sehingga wabah ini Allah turunkan sebagai tanda kasih Allah agar hamba-hambanya kembali kepadaNya. Memang kita juga sebagai manusia terkadang harus diingatkan melalui musibah, barulah ia ingat kepada Tuhannya.
Oleh karena itu dalam menghadapi wabah COVID-19 ini kita berusaha keras mejauhi segala kemaksiatan, kembali kepada Tuhan (tobat), dan memperbanyak istighfar.
Demikian tiga tips menghadapi wabah Virus Corona yang bisa penulis bagikan. Semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan, mendapat perlindungan Tuhan, dan dijauhkan dari berbagai wabah. Amiin Allahumma Amiin.***
Penulis: Oleh: Ade Zezen MZM, S.Pd
Guru Ponpes Al-Multazam