KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Jawa Barat Yosa Octora menyebut ada isu tentang honorer yang bekerja di tingkat SLTP dan SD akan diambil alih oleh pemerintah provinsi Jawa Barat seperti halnya yang sudah dilakukan di SLTA. Hal itu disampaikan putra dari Amin Santono tersebut, saat menghadiri acara HMKI di ruang paripurna Gedung DPRD Kabupaten Kuningan Minggu (2/2/2020) siang.
Dirinya yang hadir sebagai undangan di acara tersebut, menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan peserta diskusi soal gaji honorer yang horor, kecil, namun dituntut hal yang besar.
“Ke depan, memang baru isu aja, tapi ada kemungkinan honorer SLTP SMP juga akan ditarik ke Provinsi,” ujarnya di depan peserta diskusi.
Menurutnya, sudah ada perbaikan bagi honorer bagi tenaga pengajar sekolah saat diambil alih oleh Provinsi.“Banyak aduan, karena banyak wilayah kabupaten dan kota yang tidak bisa menjamin, jadi kemungkinan akan diambil alih provinsi,” tuturnya.
Dirinya menyebut, saat ini nasib honorer sedang dipertimbangkan. Namun dirinya tidak menyebut targetnya hingga kapan, mengingat beberapa waktu yang lalu, solusi honorer yang diangkat P3k saja belum selesai.
“Kalo P3k kan sudah diproses, mungkin sebulan atau dua bulan lagi selesai (prosesnya, red),”paparnya.
Dijelaskan Yosa, honore SLTA baik negri maupun Swasta setelah diambil alih provinsi cukup tinggi, setiap bulan hampir 2 juta. Itupun dengan kemungkinan kenaikan setiap tahunnya.
“Daripada teu pararuguh kan, apalagi melihat kepastian undang-undang bahwa biaya pendidikan itu 20% dari anggaran, mungkin ke depannya akan ditarik Provinsi,” ujarnya. (eki)