KUNINGAN (MASS) – Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy meminta pihak Dishub Kuningan agar membongkar portal parkir elektronik atau E Parkir yang dipasang di Pasar Kepuh. Hal itu karena pemasangan E Parkir di Pasar Kepuh tidak tepat.
“Saya tadi sudah menelpon kepada Kadishub untuk membongkar E Parkir. Kebetulan tadi tidak hadir disini karena memang tidak ada pemberitahun dari pedagang pasar,” ujar Zul kepada wartawan, Senin (7/1/2020) siang usai menerima para pendemo.
Ia menerangkan, tidak visible pungutan parkir melalui E Parkir di Pasar Kepuh karena jalan itu merupakan jalan umum . Harusnya pengelola yang menyediakan lahan sendiri buka lahan umum digunakan.
“Kalau misalnya masyarakat yang mengantarkan anak sekolah, maka setiap mengantarkan anak sekolah atau pulang yang mengharuskan melewati jalan itu harus dipungut, kan itu tidak tepat karena jalan umum,” tandasnya lagi.
Untuk intensifikasi pendapatan parkir yang akan berimbas ke peningkatn PAD lanjut dia, teknisnya adalah harus dibicarakan duduk bersama antara Dinas Perhubungan pengelola kemudian komunitas parkir dan lain sebagainya. Mengenai penerapan E Parkir pihaknyai tidak mengetahui apa dasarnya.
Ketika ditanya apabila ternyata hingga hari esok portal tidak dibongkar? Politisi asal PDIP itu mengaku, akan memanggil pihak Dishub.
Sementara itu, kuninganmass.com sendiri ketika mematau ke Pasar Kepuh portal tampak terbuka dan tidak ada penjaga. E Parkir diperlakukan mulai Senin tanggal 6 Januari.
“Untuk sementara kita tahan dulu, karena situasi tidak memungkinkan. Nanti kita beroperasi lagi karena kita sudah teken kontrak denga Pemda Kuningan,” jelas General Manajer M2 Helmi Sopyan yang merupakan pengelola Parkir di Pasar Kepuh Kuningan.
Helmi yang didampingi Kepala Cabang M2 Pasar Kepuh Nana Rambo mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi sebelumnya kepada pedagang dan pengunjung termasuk kepada tukang ojeg pangkalan dan tidak ada masalah.
“Kami juga kaget ketika ada kabar demo ke dewan karena banyak merasa dirugikan. Dirugikan seperti apa? Justru ini menguntungkan semua pihak. Kalau pedagang dirugikan , kami baru beropersi satu ship itu,” jelasnya.
Untuk tarif parkir hanya Rp2.000 dan itu plat. Bahkan, untuk warga yang melintas dengan batas 5 menit digratiskan. Begitu juga pedagang dan tukang ojeg mereka gratis. (agus)