KUNINGAN (MASS) – Bagi mereka yang biasa menginap dari hotel ke hotel lainnya, De Jehan’s Boutique Hotel memiliki atmosfer yang berbeda. Hotel yang berlokasi di kawasan wisata Sangkanurip ini mempunyai ciri khas tersendiri.
“De Jehan’s Boutique Hotel ini punya tema. Bisa dilihat dari arsitektur bangunannya berkonsep United Kingdom. Tema zaman kebangkitan, renaissance,” ujar Director Sales & Marketing (DOSM) De Jehan’s Hotel, Anton Hariawan Dipl.Hot SE, Selasa (10/12/2019).
Banyak fasilitas yang dapat dinikmati tamu hotel De Jehan’s. Mulai dari restoran yang berada di Roof Top dengan view Gunung Ciremai.
“Di situ kan bisa dilihat, ada semacam kubah. Nah di lantai 3 nya ada sebuah restoran. Gunung Ciremai nampak jelas di sana,” kata Anton menunjukkan jarinya.
Di bawah restoran tersebut terdapat fasilitas lain berupa ballroom yang dapat menampung 2000 orang. “Namanya King’sbourne Grand Ballroom. Sering digunakan acara wedding, seminar dan beragam acara lainnya,” tuturnya.
Tak jauh dari lobby hotel, ada sebuah restoran ‘Victoria Lobby Lunch’. Tiap malam Sabtu dan malam Minggu pihak hotel menyuguhkan live music.
“Fasilitas lainnya, ada juga The Coffee 165, kolam renang, karaoke, serta suttle bus untuk mengantar jemput ke stasiun kereta,” terang pria yang akrab disapa Tjokorda Anton itu.
Kamar hotel di De Jehan’s kini sudah ada 60 kamar. Harganya kompetitif mulai dari Rp800 ribu hingga Rp2 juta. Pada hari-hari tertentu pihak hotel membuka diskon dengan harga Rp500 ribuan.
“Ada yang superior, standar, deluxe, exekutif, junior sweet, king sweet room dan queen sweet room. Khusus untuk king dan queen sweet room, itu ekslusif seperti misal buat honey moon,” jelasnya diangguki General Manager De Jehan’s Hotel, Pricilia Shandy Putrinda, MA, jebolan University of Westminster London itu. (deden)