KUNINGAN (MASS) – Suplay air dari PDAM Kuningan keseringan macet bahkan sampai tidak mengalir ke kran-kran pelanggan PDAM, tentu saja kejadian ini sangat meresahkan masyarakat karena air merupakan hal pokok dalam kehidupan serta kebutuhannya diperlukan dalam kegiatan rumah tangga, sering macetnya air tentu saja sangat merugikan .
Kondisi ini menjadi perhatian Mahasiswa Kuningan yang tergabung wadah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kuningan. Melalui Ketua Umum Mohama Agung Tri Sutrisno angkat bicara.
“Kami melihat Dirut PDAM gagal dalam menjalankan amanah bupati dan masyarakat karenaya kalau tidak bisa membawa pelayanan yang baik ,lebih baik mundur dari jabatan,” jelasnya, Agung Senin (18/11/201).
Ironisnya sumber mata air di Kuningan tidak jauh dari lokasi pelanggan yang mengeluh seringnya mengalami kemacetan suplay air. Beberapa perumahan dan desa yang berada di sekitaran daerah kota, selalu mengalami kesusahan air.
Diterangkan, para pelanggan setia PDAM terkadang harus mencari air ke tempat lain dan tentu saja mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan air.
Kejadian ini tidak hanya pada musim kemarau di musim penghujan pun demikian, PDAM seharus berfikir bagaimana caranya kebutuhan air pelanggan ini bisa tercukupi 24 jam penuh dan setahun penuh. Agar tidak banyak pelanggan yang kecewa, dan masyarakat Kabupaten Kuningan pun bisa merasakan manfaatnya.
“Konon Kuningan itu daerah yang sangat kaya dengan airnya namun ternyata potensi pemanfaatan airnya kontradiktif dengan pemasukan kepada kas daerah,” jelasnya.
Tercatat dalam RAPBD Kabupaten Kuningan tahun 2019 PDAM Kabupaten Kuningan hanya sanggup menambah PAD Rp1.243.501.214. Angka tersebut jelas sangat jauh dari ekspektasi Kuningan sebagai daerah yang berkelimpahan air,” jelasnya. (agus)