KUNINGAN (MASS) – Empat dari sepuluh pemuda Jawa Barat yang menjadi delegasi dalam kegiatan Festival Pemuda 2019 di Bandungan dan Holy Stadium, kota Semarang Jawa Tengah adalah putra daerah Kuningan. Festival yang berlangsung selama lima hari tersebut (13-18 Oktober 2019), melibatkan 10.000 pemuda yang berasal dari sekolah dan kampus yang ada di Jawa Tengah dan 340 Mahasiswa seluruh Indonesia dengan beberapa persyaratan dan proses yang ketat.
Empat delegasi dari Jawa Barat yang merupakan putra daerah kuningan adalah Aris Heryana dan Raihan Nasrullah Mahasiswa UIN Bandung dan juga koordinator wilayah Jawa Barat, Inggil Abdul Kafi mahasiswa IAIN Cirebon serta Tia Damayanti mahasiswi UNISA Kuningan. Sedangkan delegasi lainnya yang mewakili Jawa Barat adalah Nurhatul Ulfah dan Nazela Nazwa Latifah mahasiswa IPB, Andri Irawan mahasiswa Universitas Singaperbangsa, Sandy Maeswara dan Panji Dirgahayumahasiswa Universitas Pakuan, serta Kiki Novianty mahasiswa Universitas Katolik.
Festival Pemuda sendiri merupakan kegiatan lanjutan yang digagas Harapan Pemuda Indonesia (HPI) bersama dengan Yayasan Pondok Kasih (YPK) serta Indonesia Global Compact Network (IGCN). Kegiatan tersebut bertujuan untuk merajut kebinekaan pemuda untuk meningkatkan perdamaian, persatuan dan kesejahteraan.
Salah seorang dari delegasi Jawa Barat asal Kuningan, Inggil Abdul Kafi menuturkan bahwa dia sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Karena Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kebudayaannya secara tidak langsung saya sangat bahagia bisa turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Karena, saya bisa berinteraksi dengan saudara-saudara saya dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, kita juga diberikan wawasan tentang bagaimana pemuda saat ini haru berperan untuk memberikan kontribusinya terhadap pembangunan bangsa,” ujarnya pada kuninganmass.com, Kamis (24/10/2019).
Senada, salah satu delegasi Jawa Barat, Ulfa juga menunjukan rasa bangganya, apalagi setelah delegasi Jawa Barat berhasil berprestasi dalam kegiatan tersebut.
“Setiap provinsi kan diwajibkan untuk membuat proposal yang dilombakan. Alhamdulillah, proposal Jawa Barat dengan berjudul SABA Desa atau sekolah bakat anak desa masuk kedalam kategori lima proposal terbaik,” ujar mahasiswi IPB tersebut.
Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan seperti itu, para pemuda Indonesia dapat tergugah dan kembali menemukan semangatnya, seperti yang tersirat pada sumpah pemuda dulu. (eki/trainee)