Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Religious

Maghrib Mengaji, Sudah Optimalkah?

SUBANG (MASS) – Berdasar intruksi Gubernur Jabar perihal Maghrib mengaji, dan sinerginya dengan program pemerintah daerah (pemda) Kuningan yang bertajuk GEMAR (Gerakan Masyarakat Maghrib ) Mengaji, yang melarang terutama anak anak berkeliaran selepas maghrib sampai isya, agar dikhususkan untuk mengaji dalam kenyataannya belum merata. Beberapa daerah masih belum berjalan optimal namun daerah lainya sudah berjalan .

Seperti halnya di Desa Situgede Kecamatan Subang, sebelum program Gemar Mengaji diluncurkan di desa tersebut kebiasaan mengaji maghrib sudah berjalan.

Menurut Asep Jalaludin, salah satu warga asal Desa Situgede Program Gemar Mengaji yang diluncurkan oleh pemerintah tidak begitu berpengaruh karena memang sudah berjalan lancar dengan waktu yang cukup lama.

“Tapi saya apresiasi, menghadapi tantangan jaman sekarang ini memang perlu diluncurkan program seperti Gemar Mengaji untuk menjaga anak agar tidak berkeliaran malam apalagi diwaktu magrib yang harusnya dipakai untuk mengaji,” tuturnya pada kuninganmass.com Sabtu (5/10/2019).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Lain halnya dengan Ustadz Nurdiansyah, pengajar kegiatan mengaji di Dusun Tarikolot Desa Subang Kecamatan Subang tersebut merespon baik program Gemar Mengaji.

“Awal-awal sih bagus pisan. Apalagi kan di Iremas Tarikolot juga programnya sama. Jadi pas Maghrib, kita sepakat gunakan untuk beribadah,” ucapnya.

Dari penjelasannya, di Dusun Tarikolot waktu Maghrib serentak TV-pun dimatikan karena memang satu dusun saluran TV terhubung satu sama lain. Meski begitu, dirinya juga menyayangkan karena intruksi itu sifatnya hanya himbauan.

“Ya, sayang sekali hanya berupa himbauan. Tak ada sanksi atau intruksi wajib lainnya, jadi sangat berpotensi programnya tidak akan bertahan,” jelasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dirinya mengaku, ada dua hal yang seharusnya dibangun agar program Maghrib Mengaji ini bisa terus berjalan. Jadikan aturan baku atau bangun sebagai kebiasaan masyarakat. (eki/trainee)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Culinary

SUBANG (MASS) – Mungkin namanya tidak sepopuler daun bayam dan kangkung. Apalagi namanya terbilang unik, daun pepaya jepang. Daunnya yang sangat menyerupai daun pepaya,...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Peringatan Haul ke 5 pendiri pondok pesantren Al istiqomah Desa Subang Kecamatan Subang, Alm KH Qomarudin, akan digelar bersamaan dengan temu...

Education

SUBANG (MASS) – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) yang tinggal 10 hari lagi, Forum Silaturahmi Santri Kecamatan Subang (FORSSA) terus melakukan persiapan...

Sport

SUBANG (MASS) – Ada yang berbeda dari kegiatan Trabas yang digagas anak-anak muda Dusun Puhun Desa Subang Kecamatan Subang. Kegiatan yang akan dilaksanakan Minggu...

Headline

KUNINGAN (MASS)-  Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauudin SE menyebbutkan, pusat titik gempa gempa Kuningan buka di wilayah perbatasan Kuningan-Berebes tapi Desa Situgede Kecamatan...

Village

KUNINGAN (MASS)- Sejak tanggal 23 Juni 2019 suasana magrib di Desa Pasir Agung Kecamatan Hantara lebih ramai dari biasanya. Pasalnya, hari itu merupakan hari...

Advertisement