KUNINGAN (Mass)- Pemasangan videotron di Taman Cirendang dan juga Taman Cilimus dinilai mubazir. Selain menghabiskan dana besar manfaatnya pun dirasakan kurang oleb mmasyarakat.
“Pemasangan videotron atau megatron menurut saya mubazir. Coba perhatikan apa yang bisa ditangkap oleh warga selain melihat gambar. Ketika bupati bicara apa yang disampaikan beliau kita tidak mengetahuinya karena memang tidak terdengar,” ucap Toni Kurniawan yang mengaku warga Kecamatan Mandirancan kepada kuninganmass.com Senin (13/2/2017).
Toni yang sengaja pergi ke Pasar Cilimus mengaku, heran dengan pemasangan videotron. Di kota-kota besar seperti di Jakarta justru sudah dilarang karena dinilai mengganggu justru di Kuningan dipasangan.
Ia berharap dari pihak terkait untuk mengevaluasi penggunaan videotron. Pasalnya, kalau terus menerus seperti itu apa manfaat yang akan diperoleh warga.
Bukan hanya Toni, Azis Muslim pun mengatakan hal yang sama. Pria yang sehari-hari bekerja di Cirebon namun tinggal di Kelurahan Cirendang itu mengaku, apa yang ditampilkan dari videotron itu tidak ada manfaat.
“Yang saya liat bupati terlihat komat-kamit berbicara. Entah apa yang dibicarakan. Kalau hanya dilihat tanpa bisa mendengar tentu merugikan,” jelasnya. (agus)