KUNINGAN (MASS)- Begitu Manajemen PT Persib Bandung Bermatabat (PBB), Selasa (27/8/2019) mengumumkan bahwa kiper baru Persib untuk mangarungi putaran kedua adalah Dhika Bayangkara, semua merasa puas karena memang mantan kiper PSS Sleman itu terbilang memilki jam terbang tinggi, sehingga bisa melapis keberadaan I Made Wirawan.
Ternyata bergabungnya Dhika yang tercacat sebagai anggota TNI ke tim kebanggan warga Jabar bukan hanya membuat bobotoh senang, tapi juga warga Kuningan pun sangat senang dan bangga. Pasalnya anak ketiga dari enam bersaudara ini merupakan warga Kabupaten Kuningan.
Dhika yang lahir tangal 29 April 1991 itu tinggal di Desa/Kecamatan Cidahu. Ia lahir dari pasangan Taufik Faturahman dan Nining Yunakir.
“Sebagai warga Kuningan dan mengenal Dhika saya bangga bisa melihat gabung ke Persib. Jangan lupa Persib itu kebanggan urang Sunda dan masyarakat Jabar,” ujar Agung warga Cidahu.
Sekedar mengingkatkan, bergabunggnya Dhika ke Persib merupakan mimpi yang nyata bagi kiper dengan tinggi 180 cm itu. Pasalny, ketika wartawan kuninganmas.com mewawancarai pada tahun 2016 ketika jelang Jelang Piala Gubernur Kaltim ia mengatakan hal itu.
Kala itu Dhika berkata , ia berkeinginan memperkuat tim kebanggaan Jawa Barat yakni Persib pada suatu saat. Sebagai keturunan suku Sunda menjadi bagian Persib menjadi sutau kebanggaan dan ternyata mimpinya itu tercapai.
Sebenarnya melejitnya karir Dhika ketika adanya Turnamen Piala Jendral Sudirman yang melibatkan PS TNI. Meski gagal ke semifinal. Namun, kala itu penampilan apiknya membuat ia dikenal luas sebagai kiper berbakat.
Dimata ibunya yang bernama Nining Dhika merupakan anak yang sholeh. Ia tidak pernah neko-neko selama ini. Meski kini banyak dikenal anaknya itu tetap rendah hati.
“Ade (panggailan sayang) itu kalau sebelum bertandingan malamnya pasti tahajud. Saya selalu ingatkan kepada dia harus dengan Allah agar apa yang dikerjakan ada dalam kemudahan,” ucap Nining kala itu tahun 2016.
Ia juga selalu menyempatkan melaksanana puasa. Meski jauh komunikasi selalu berjalan. Ia selalu menelpon menanyakan kabar keluarga.
Dikatakan, bakat Dhika dalam sepakbola menurun dari bapaknya (kakenya) yang dulunya di Cidahu terkenal sebagai kiper tangguh. Sebenarnya dua kakaknya juga pemain bola namun tidak sampai seperti Dhika.
Sementara itu menjadi TNI juga ada darah dari kakek pihak ayah. Kakeknya merupakan tentara yang cukup dikenal dikesatuannya.
Sementara itu, Ade “Piit” Lesamana yang merupakan pelatih Dhika di Pesik Kuningan mengatakan, pada tahun 2008-2009 ia memperkuat Pesik U-17 mengikuti Piala Suratin tingkat Jabar, dan setelah itu dia sempat bergabung dengan tim Pesik senior.
Selanjutnya juga , Dhika masuk ke tim Persija U-21. Nah waktu di Jakarta dia pernah masuk tim nasional PSSI sewaktu PSSI nya terjadi dualisme. Lalu dia ikut tes TNI dan lolos.
“Saya sudah menebak Dhika punya potensi dan kalau terus diasah bakal menjadi pemain profesional dan kini mulai terbukti,” ucapnya.
Sebelum di Persib, Dhika pernah melanglangbuana ke Persiba (2012-2013), Persekap 2013-2014, Persikad (2014-2016), PS TNI (2015-2017), PSMS (2017-2018), PS Tira Persikabo, dan PSS Sleman yang semuanya pada tahun 2019. (agus)